TOPMEDIA – Ekspor produk fesyen Indonesia mencatat pertumbuhan positif sepanjang 2025 dengan kenaikan 3,9%. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan tren ini menunjukkan produk fesyen Tanah Air semakin diterima di pasar internasional.
Dalam sambutannya saat membuka Jakarta Modest Summit 2026 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025), laki-laki yang akrab disapa Busan ini menekankan bahwa capaian tersebut menjadi bukti Indonesia mulai menancapkan pengaruh di industri fesyen global.
“Kita tahun ini saja ekspor untuk mode fashion tumbuh 3,9%. Artinya kita sudah memasuki pasar ekspor,” kata Busan.
Busan menjelaskan, tren ekspor fesyen Indonesia dalam lima tahun terakhir (2020–2024) tumbuh rata-rata 3,1%. Angka 2025 yang mencapai 3,9% menunjukkan percepatan signifikan.
Dukungan untuk UMKM
Kemendag kini menyiapkan fasilitas khusus bagi UMKM agar bisa menembus pasar ekspor melalui program “UMKM Bisa Ekspor.”
Program ini memanfaatkan jaringan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di 33 negara untuk membantu pelaku usaha menemukan buyer asing.
“Kami punya perwakilan di 33 negara. ITPC siap membantu teman-teman UMKM untuk ekspor,” jelas Busan.
Proses business matching dilakukan secara online sehingga UMKM tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk bertemu langsung dengan pembeli.
Hingga November 2025, sebanyak 1.132 UMKM telah difasilitasi Kemendag dengan total transaksi ekspor mencapai USD 134,4 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.
“Itu semua UMKM, karena memang programnya UMKM bisa ekspor,” terang Busan.
Pertumbuhan ekspor fesyen Indonesia sebesar 3,9% sepanjang 2025 menjadi sinyal positif bagi industri kreatif nasional.
Dengan dukungan program “UMKM Bisa Ekspor,” ribuan pelaku usaha kecil kini memiliki akses lebih luas ke pasar global.
“Kami ingin UMKM Indonesia tidak hanya berjaya di dalam negeri, tetapi juga menjadi pemain utama di pasar internasional,” pungkas Busan. (*)
