TOPMEDIA – Insiden penjarahan dan pembakaran gedung DPRD serta kantor pemerintahan terjadi di beberapa daerah pada Sabtu (30/8) malam, memicu kekhawatiran akan meluasnya kerusuhan.
Menindaklanjuti gelombang unjuk rasa yang berpotensi anarkis, DPRD Surabaya bersama TNI-Polri meningkatkan pengamanan di Gedung DPRD Jalan Yos Sudarso.
Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, menyebut peristiwa pembakaran di Kediri dan demo ricuh di Grahadi sebagai alarm serius.
Menurutnya, gedung legislatif adalah “rumah aspirasi” yang wajib dijaga agar tetap aman dan berfungsi menampung keluhan masyarakat secara tertib.
Adi juga mengimbau warga Surabaya untuk tidak terprovokasi oleh aksi massa di kota lain. Ia menegaskan bahwa semua aspirasi dapat disalurkan melalui jalur resmi DPRD maupun Pemerintah Kota, sehingga solusi dapat dicapai tanpa menimbulkan kerusuhan.
Langkah pengetatan keamanan di Gedung DPRD Surabaya mencerminkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi gelombang demonstrasi dan potensi kerusuhan.
Dengan berkolaborasi bersama TNI-Polri, DPRD Surabaya berupaya menjaga kestabilan kota dan memastikan ruang aspirasi tetap terbuka.
Masyarakat diharapkan tetap tenang, menyampaikan kritik secara konstruktif, dan memanfaatkan mekanisme yang telah disediakan untuk menjaga kondusivitas dan pembangunan berkelanjutan. (*)
