TOPMEDIA – Momen paling menyebalkan saat lagi dikejar deadline atau mau mabar game favorit adalah ketika melihat indikator baterai laptop tetap tidak bertambah meski kabel charger sudah terpasang. Rasanya mau emosi, apalagi kalau persentase baterai sudah merah dan perlahan mendekati nol persen. Kejadian ini seringkali dianggap sebagai tanda laptop rusak parah, padahal belum tentu lho.
Ada banyak faktor yang bikin aliran listrik dari stopkontak nggak sampai ke mesin laptop kesayanganmu. Mulai dari masalah sepele pada kabel hingga kendala serius pada komponen internal. Biar nggak langsung panik dan buru-buru ke tempat servis, yuk pahami alasan cas laptop tidak bisa menyala yang dirangkum dalam ulasan berikut ini!
1. Masalah pada Sumber Listrik atau Kabel Adaptor
Hal pertama yang sering terlewatkan adalah mengecek sumber listrik utama. Kadang, stopkontak yang kamu gunakan longgar atau memang sedang tidak dialiri listrik. Selain itu, kabel adaptor adalah bagian yang paling rentan rusak karena sering ditekuk, terinjak, atau bahkan terjepit meja.
Kerusakan pada kabel dalam biasanya tidak terlihat secara kasat mata. Cobalah untuk memindahkan kabel ke stopkontak lain atau gunakan kabel adaptor milik teman yang tipenya sama untuk memastikan apakah masalahnya ada pada kabel atau laptopmu.
2. Konektor Charger yang Longgar atau Kotor
Lubang pengisian daya atau charging port pada laptop seringkali menjadi tempat penumpukan debu dan kotoran. Jika ada benda asing sekecil apa pun yang menghalangi koneksi antara ujung charger dan port laptop, maka aliran listrik tidak akan masuk secara sempurna.
Cek lubang port di samping laptopmu. Jika terlihat kotor, bersihkan dengan hati-hati menggunakan tusuk gigi kayu atau tiupan udara. Selain kotor, port yang sudah “goyang” karena pemakaian kasar juga bisa menjadi alasan utama kenapa pengisian daya sering terputus-putus atau mati total.
3. Komponen Baterai yang Sudah “Tewas” atau Drop
Baterai laptop punya masa pakai atau cycle count. Jika laptopmu sudah berusia lebih dari 2-3 tahun, kemungkinan besar kesehatan baterainya sudah menurun drastis. Baterai yang sudah rusak parah terkadang membuat sistem menolak pengisian daya untuk mencegah panas berlebih atau korsleting.
Untuk memastikannya, jika laptopmu tipe baterai lepas, coba lepas baterainya dan sambungkan laptop langsung ke charger. Jika laptop menyala normal tanpa baterai, berarti fix biang keroknya adalah baterai yang sudah harus diganti baru.
4. Overheat yang Memicu Proteksi Sistem
Laptop zaman sekarang sangat pintar. Ketika suhu perangkat terlalu panas atau overheat, sistem keamanan internal akan memutus proses pengisian daya secara otomatis. Ini dilakukan untuk melindungi sel baterai agar tidak meledak atau terbakar karena suhu yang ekstrem.
Kalau kamu merasa bodi laptop sangat panas saat dicolok, sebaiknya matikan laptop dulu dan biarkan dingin selama 15-30 menit. Setelah suhunya normal, coba cas kembali. Biasanya, fitur charging akan berfungsi normal lagi setelah suhu perangkat stabil.
5. Driver Baterai yang Bermasalah pada Windows
Bukan cuma perangkat keras, software atau sistem operasi juga bisa jadi penyebabnya. Terkadang, driver baterai di perangkatmu mengalami error atau korup, sehingga sistem tidak mengenali kalau charger sedang terpasang.
Kamu bisa mencoba melakukan uninstall pada “Microsoft ACPI-Compliant Control Method Battery” melalui Device Manager, lalu lakukan restart. Laptop akan otomatis menginstal ulang driver yang segar, dan seringkali cara ini ampuh mengatasi masalah pengisian daya yang stuck.
Memahami kendala pada laptop memang butuh ketelitian agar kamu nggak salah langkah dalam memperbaikinya. Jadi, sebelum buru-buru membongkar celengan buat beli laptop baru, coba cek satu per satu alasan di atas secara perlahan.
(Respatih)
