TOPMEDIA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan pendidikan sebagai prioritas utama dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9,9 triliun atau 32,8 persen dari total APBD 2025.
Anggaran ini tercatat sebagai salah satu porsi terbesar di Indonesia untuk sektor pendidikan, menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa proporsi anggaran yang besar ini akan digunakan untuk berbagai program strategis.
“Anggaran ini akan dipakai untuk peningkatan kompetensi guru, pelatihan berbasis digital, penguatan inovasi pembelajaran, serta perluasan akses pendidikan berkualitas dan merata di bumi Majapahit,” jelas Khofifah, Selasa (2/12/2025).
Khofifah juga menekankan peran guru sebagai penggerak utama dalam ekosistem pendidikan.
“Guru bukan hanya pengajar, tetapi penggerak prestasi, penggerak perubahan, dan penggerak masa depan Jawa Timur.
Masa depan anak-anak kita lahir dari tangan-tangan guru yang penuh cinta dan dedikasi,” ujarnya.
Menurutnya, seluruh prestasi pendidikan di Jawa Timur lahir dari kekuatan para guru yang bekerja dengan hati.
“Jawa Timur hari ini berlari kencang karena gurunya hebat. Panjenengan semua adalah fondasi dari ekosistem pendidikan yang maju dan berdaya saing. Jatim kuat karena gurunya hebat,” tegas Khofifah.
Mengutip data BPS Jatim per 5 Februari 2025, jumlah guru di Jawa Timur mencapai 345.454 orang, terdiri dari 181.940 guru SD, 79.888 guru SMP, 34.987 guru SMA, dan 48.639 guru SMK.
Jumlah besar ini menjadi kekuatan strategis dalam mendorong transformasi pendidikan di Jawa Timur.
Dengan alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 9,9 triliun, Pemprov Jawa Timur menegaskan komitmen menjadikan pendidikan sebagai prioritas strategis.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa guru adalah pilar utama ekosistem pendidikan yang maju, inklusif, dan berdaya saing.
“Setiap langkah kemajuan Jawa Timur lahir dari dedikasi guru. Anggaran besar ini adalah bentuk penghormatan sekaligus investasi untuk masa depan anak-anak kita,” pungkas Khofifah. (*)
