TOPMEDIA – Dimanakah keberadaan Ahmad Sahroni saat rumah anggota DPR RI itu dijarah massa, ada pengakuan dirinya yang membuat tercengang.
Rumah anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni sempat menjadi sasaran penjarahan pada 30 Agustus lalu. Siapa sangka, Sahroni ternyata ada di rumah saat massa merangsek masuk.
Beberapa sumber berita menyebut politisi asal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut, saat terjadi kerusuhan penjarahan dirinya dikabarkan berada di Singapura.
Namun, ada pengakuan yang diungkapkan salah satu kerabat Sahroni, Imam. Imam menceritakan detik-detik menegangkan saat rumah Sahroni jadi sasaran penjarahan.
Dia menyebut, saat kejadian ada 8 orang yang berada di dalam rumah di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok itu. Kedelapan orang itu termasuk Sahroni dan Imam.
“Jadi ada beliau, ada saya dan istri saya, ada adiknya, ada mbaknya dua. Kemudian ada stafnya satu, temannya beliau (satu). Jadi total semua di dalam orang, ada delapan orang,” kata Imam saat dihubungi, Selasa (4/11/2025).
Kedelapan orang tersebut menunggu di dalam sambil memantau CCTV. Saat itu, posisi Sahroni ada di meja makan.
“Kemudian kaca mulai dilempar-lemparin. Nggak lama ada petasan itu loh, air mancur yang tahun baru. Setelah masuk petasan itu, bunyi, kan, dar der dor. Saya masuk ke dalam bilang ke Pak Sahroni, saya panggilnya kan Ndan, Ndan aja tuh. ‘Ndan ini sudah anarkis’,” ucap Imam.
Imam dan enam orang di dalam rumah Sahroni mencoba menyelamatkan diri. Sementara Sahroni, berlari sendirian ke arah kamarnya.
Singkat cerita Imam bersama 6 orang dari kediaman Sahroni, mereka bahkan hampir mendobrak salah satu jalan keluar mengarah ke rumah tetangga.
Meski begitu, Sahroni dikatakan Imam masih berada di dalam rumah saat penjarahan berlangsung. Bendum Partai NasDem itu disebut berada di rumah pribadinya sampai malam hari.
“Dia menyelamatkan diri di kamar, dia ganjel liftnya, lift kamar itu menuju rooftop. Dia ganjel kemudian nggak lama bunyi gedebak-gedebuk nggak karuan kan, dia lari ke atas itu ngumpet di kamar mandi. Dia naik ke plafon kecil sekali, tapi ternyata plafon itu jebol jatuh dia naikin, keluar debunya. Sampai malam dia di situ,” kata Imam.
Pasca kejadian, Sahroni lama tak menampakan diri, baru pada hari Minggu (2/11) kemarin, Ahmad Sahroni muncul menyapa warga, terutama tetangga sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Lanjut Imam, Sahroni menyempatkan waktu menyapa warga, ulama dan perangkat RW, lurah hingga camat dalam acara pengajian. Di kesempatan tersebut, Sahroni juga mengungkap kronologi yang sama kepada warga.
“Karena kan Pak Sahroni juga sering bikin acara seperti itu di wilayahnya, tapi sudah semenjak kejadian itu kan sudah lama juga nggak bikin acara dan akhirnya bikin acara sembari menyapa, lalu beliau juga cerita soal kronologis kejadian di rumah tersebut,” kata Imam. (*)



















