TOPMEDIA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa curhat ke Presiden Prabowo Subianto terkait leletnya beberapa pejabat negara. Prabowo mendapat laporan dari Purbaya tentang sejumlah instansi pemerintah yang lamban merealisasikan anggaran belanjanya.
Ini penyebab anggaran pemerintah tersisa masih cukup besar menjelang penutupan tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025). Prabowo menilai, sejumlah kementerian/lembaga (KL) bergerak lamban.
“Saya dapat laporan dari Menkeu, sisa anggaran yang bisa kita hemat cukup besar dan di sana sini masih ada (Kementerian/Lembaga) yang kurang cepat bergerak,” ujar Prabowo.
Presiden ke-8 RI ini mengatakan, terlalu banyak pihak yang menghambat pada peraturan. Padahal menurutnya, peraturan juga dibuat oleh manusia dan belum tentu menguntungkan rakyat.
“Kalau peraturan tidak menguntungkan bangsa dan rakyat, peraturan itu harus segera kita ubah,” katanya.
Prabowo juga membahas hasil dari efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pada awal tahun 2025.
Dengan penghematan besar-besaran, pemerintah memiliki anggaran yang cukup untuk menopang kegiatan ekonomi.
Jika penghematan itu tidak dilakukan di awal tahun, menurut Prabowo, Indonesia tidak akan memiliki anggaran untuk menopang kondisi saat ini.
“Kalau di awal pemerintah kita di awal bulan-bulan pertama kita tidak melakukan efisiensi penghematan besar-besaran kita sekarang tidak punya, ya kita punya tapi kita tidak akan sekuat sekarang,” ujarnya. (*)
