TOPMEDIA – Belakangan banyak pernyataan pejabat negara se-level maupun diatasnya saling sebut posisi mereka. Sebut saja riuh rendah menteri keuangan dengan menteri Bahlil, Luhut Binsar, dll.
Kali ini, Menteri UMKM Maman Abdurrahman turut merespons pernyataan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang menyebut Indomaret dan Alfamart membunuh UMKM. Maman menilai persoalan tersebut hanya tentang proporsionalitas.
“Mungkin begini, kalau saya sih melihatnya, azasnya azas proporsionalitas ya,” kata Maman kepada wartawan di salah satu hotel kawasan Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).
Politisi Golkar ini menjelaskan, keberadaan Alfamart maupun Indomaret tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang yakni dianggap membunuh UMKM.
Menurut Maman, kehadiran dua ritel itu tentu harus diimbangi dengan situasi dan kondisi setiap wilayah.
“Secara prinsip kalau terkait kehadiran Alfamart maupun Indomaret ini kan kita nggak bisa, ini kan kasuistik ya. Artinya, situasi di kabupaten A atau provinsi A tidak bisa disamakan dengan provinsi B atau kabupaten C gitu lho. Artinya proporsionalitas saja,” ucapnya.
Lanjut Maman, izin yang diajukan oleh pihak ritel-ritel tersebut ketika ingin membuka gerai ada kebijakan dari pemerintah daerah. Dia menilai bahwa keberadaan Indomaret maupun Alfamart disesuaikan dengan lokasi wilayah masing-masing.
“Situasi kasus di tiap provinsi atau kabupaten tidak bisa digeneralisir sama dengan kabupaten yang lainnya. Mungkin di kabupaten A atau provinsi A, Alfamart-nya atau Indomaret-nya sudah terlalu banyak, mungkin ya. Tapi belum tentu di daerah A atau di daerah B Alfamart-nya banyak,” ujarnya.
Maman memiliki pandangan mengenai kehadiran Indomaret dan Alfamart lebih kepada dukungan produk-produk UMKM yang diakomodir oleh dua ritel tersebut.
Menteri asal Pontianak Kalimantan Barat ini menjelaskan semangat yang dibangun saat ini oleh pemerintah yakni keseimbangan antara usaha kecil yan bisa tetap hidup namun tetap menjaga iklim investasi agar kondusif.
“Sampai sejauh ini, bagi saya kehadiran Alfamart dan Indomaret yang terpenting adalah bagaimana bisa mengakomodasi sebanyak-banyaknya produk-produk lokal kita, dalam hal ini produk-produk usaha mikro atau usaha kecil. Kan itu aja sebetulnya semangatnya kan? Kan iklim investasi itu harus dibuka, tetapi jangan sampai iklim investasi itu melemahkan salah satu pihak gitu lho,” kata Maman.
“Artinya saya pikir sih baik itu Alfamart atau Indomaret dengan usaha mikro kecil dan menengah harus bisa saling simbiosis mutualisme. Itu aja bagi saya,” imbuhnya.
Berikut kutipan pernyataan Pernyataan Cak Imin :
“Bapak ibu sekalian, Koperasi Desa Merah Putih hadir membangun ekonomi desa yang sangat lesu adanya. Kita tahu bahwa berbagai upaya membangun desa telah kita lakukan,” kata Cak Imin saat sambutan dalam acara ‘1 Tahun Pemberdayaan Masyarakat’, di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (28/10) lalu.
Keponakan Gus Dur itu menyebut upaya tersebut terkadang membuat ekonomi bertumbuh dan berkembang. Namun, kata dia, terkadang ekonomi di desa tetap lesu.
“Ada kalanya bertumbuh dan berkembang, ada kalanya tetap lesu dan tidak punya energi untuk menjadi kekuatan ekonomi desa,” ucap dia.
Cak Imin menyoroti keberadaan retail-retail raksasa di desa. Menurutnya, retail raksasa seperti Indomaret dan Alfamart membunuh ekonomi rakyat dan UMKM.
“Kita tahu betul retail-retail raksasa yang masuk ke kampung-kampung kita, bahkan membunuh ekonomi rakyat dan membunuh para pelaku UMKM, terus terang raksasa ritel ini bernama Indomaret dan Alfamart yang betul betul membawa ancaman dan bahaya bagi tumbuhnya usaha kecil dan menengah kita,” ujar dia. (*)



















