TOPMEDIA-Laura Paolini mencetak kejutan besar di ajang Dongfeng Voyah Wuhan Open 2025.
Ia berhasil menumbangkan unggulan utama dan mantan petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, dalam pertandingan perempat final yang digelar Jumat malam (10/10) di Optics Valley International Tennis Centre.
Dalam pertandingan yang hanya berlangsung selama 65 menit, Paolini tampil dominan dengan kemenangan straight set 6-1, 6-2.
Kemenangan ini sekaligus mengakhiri tren negatif dalam enam pertemuan sebelumnya melawan Swiatek, di mana ia hanya mampu mencuri satu set.
Berkat kemenangan impresif ini, petenis asal Italia berusia 29 tahun tersebut melaju ke semifinal Wuhan Open dan akan menghadapi Coco Gauff, petenis peringkat 3 dunia, pada Sabtu (12/10) pukul 17.00 waktu setempat (05.00 ET).
Meski Gauff pernah mengalahkan Paolini dua kali di awal karier mereka (Adelaide 2021 dan Cincinnati 2023), Paolini unggul dalam tiga pertemuan terakhir mereka musim ini, termasuk di Stuttgart, Roma, dan Cincinnati.
Pertemuan semifinal ini juga menjadi krusial bagi Paolini dalam upayanya mengamankan tiket terakhir ke WTA Finals Riyadh, terutama setelah pesaing langsungnya, Elena Rybakina, tersingkir dari perempat final oleh Aryna Sabalenka.
Dalam laga melawan Swiatek, Paolini tampil sangat efisien. Ia bermain agresif tanpa kehilangan kontrol permainan—hanya mencatat tiga kesalahan sendiri (unforced errors), sementara Swiatek membuat 15 kesalahan yang menghasilkan poin bagi lawannya.
Swiatek yang biasanya tangguh dalam servis, kali ini tak berkutik. Ia menghadapi enam break point sepanjang pertandingan, dan semuanya berhasil dikonversi oleh Paolini menjadi poin kemenangan.
“Akhirnya saya menang juga lawan Iga,” kata Paolini dalam sesi wawancara di lapangan. “Saya puas dengan permainan saya hari ini. Rasanya luar biasa,” ungkapnya.
Paolini menunjukkan dominasinya sejak game awal dengan mematahkan servis Swiatek secara cepat. Dalam waktu hanya 26 menit, ia menutup set pertama dengan kemenangan mutlak 6-1, mencatat tujuh pukulan winner dan hanya satu unforced error.
Di set kedua, meskipun Swiatek sempat melakukan break untuk menyamakan permainan, Paolini kembali menunjukkan kekuatannya dengan pengembalian tajam yang membuat Swiatek tidak berkutik. Skor 3-1 menjadi momentum yang tak terbendung hingga akhir set.
Musim ini menjadi puncak karier bagi Paolini, yang sebelumnya mencuri perhatian dengan menembus final Roland Garros dan Wimbledon. Banyak yang meragukan apakah ia mampu mempertahankan performa tersebut, namun statistik berbicara lain.
Kemenangan atas Swiatek merupakan kemenangan ke-41 Paolini di turnamen utama WTA Tour 2025, melampaui pencapaiannya tahun lalu.
Ia juga telah mengoleksi 26 kemenangan di turnamen WTA 1000, menyamai Aryna Sabalenka, hanya terpaut dua dari Swiatek yang memimpin dengan 28 kemenangan.
