Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECHENTREPRENEURSHIP

Dorong Inovasi Entrepreneurship dan Edutech Lewat Proyek SRRL

94
×

Dorong Inovasi Entrepreneurship dan Edutech Lewat Proyek SRRL

Sebarkan artikel ini
Integrasi ini diharapkan melahirkan model bisnis kolaboratif yang memberi ruang bagi pelaku UMKM transportasi, inovator digital, ilustrasi :freepik.
toplegal

TOPMEDIA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pembangunan Surabaya Regional Railway Line (SRRL) bukan hanya sekadar proyek transportasi, melainkan peluang besar bagi lahirnya ekosistem entrepreneurship dan edutech di kawasan aglomerasi Surabaya Raya.

Hal ini disampaikan usai menghadiri acara Penyerahan Piagam Donor Darah PMI di Graha Sawunggaling, Rabu (17/9/2025).

HALAL BERKAH

Eri menjelaskan bahwa SRRL dikoordinasikan langsung oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan dalam waktu dekat akan melibatkan Kedutaan Besar Inggris.

Kerja sama tersebut membuka peluang investasi serta transfer pengetahuan, khususnya dalam teknologi transportasi pintar yang bisa diadaptasi untuk sektor pendidikan dan kewirausahaan.

“Proyek SRRL dari kementerian sudah berjalan. Nantinya juga akan ada pertemuan dengan Dubes Inggris yang membahas bagaimana sistem ini bisa menghubungkan Surabaya-Sidoarjo dan Surabaya-Gresik,” ujar Eri.

Baca Juga:  Orang Pribadi Kini Harus Potong Pajak dari Sewa, Berlaku untuk Pengusaha dan Profesional

Menurutnya, integrasi transportasi massal ini akan menciptakan mobilitas baru bagi pelaku usaha rintisan (startup), termasuk sektor edutech yang membutuhkan akses lintas daerah untuk memperluas jangkauan pengguna.

Surabaya sebagai pusat aktivitas ekonomi digital akan semakin kompetitif jika didukung oleh konektivitas regional.

Eri mencontohkan bahwa model transportasi di Surabaya tidak bisa disamakan dengan Jakarta yang menerapkan aturan ganjil-genap.

Arus kendaraan dari Sidoarjo dan Gresik mendominasi lalu lintas, sehingga pendekatan aglomerasi menjadi kunci.

“Tidak mungkin kami membatasi kendaraan dari luar kota. Karena itu, transportasi massal harus melibatkan kawasan penyangga. Dengan sistem ini, peluang ekonomi kreatif, startup, dan edutech bisa lebih berkembang,” jelasnya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa proyek SRRL tidak boleh mematikan transportasi lokal yang sudah ada.

Baca Juga:  Spotify Resmi Nyambung ke ChatGPT, Makin Gampang Cari Lagu dan Podcast Favorit!

Justru, integrasi ini diharapkan melahirkan model bisnis kolaboratif yang memberi ruang bagi pelaku UMKM transportasi, inovator digital, hingga sektor pendidikan berbasis teknologi.

“Aglomerasi ini jangan sampai merugikan transportasi yang sudah berjalan. Justru kita harapkan menjadi ruang kolaborasi baru bagi semua pihak, termasuk dunia usaha dan pendidikan,” pungkasnya.

TEMANISHA.COM