Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Surabaya Gaspol Wujudkan Kota Hijau: Dua Gerakan Ekologi SMPN 1 Resmi Mengaspal

×

Surabaya Gaspol Wujudkan Kota Hijau: Dua Gerakan Ekologi SMPN 1 Resmi Mengaspal

Sebarkan artikel ini
Usai peluncuran dua program tersebut, para siswa langsung turun lapangan melakukan penanaman mangrove di kawasan Wonorejo.
toplegal

TOPMEDIA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menegaskan komitmennya sebagai kota yang ramah lingkungan, kota yang bertumpu pada kolaborasi warganya, serta kota yang menempatkan generasi muda sebagai motor perubahan menghadapi krisis iklim.

Semangat itu tampak dalam Grand Launching dua gerakan ekologi unggulan siswa SMPN 1 Surabaya: Mangrove Warrior dan Taman Sansiviera, yang digelar Rabu (10/12/2025).

HALAL BERKAH

Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajat, memberikan apresiasi tinggi kepada para siswa yang telah menunjukkan aksi nyata peduli lingkungan sejak usia dini.

“Hari ini kita menyaksikan bagaimana gerakan hijau bisa tumbuh dari sekolah, diperkuat komunitas, lalu memberi efek besar bagi masa depan kota,” ujar Irvan.

Ia menegaskan bahwa langkah para pelajar ini sejalan dengan berbagai pengakuan internasional yang disandang Surabaya—mulai dari UNICEF CFCI, UNESCO Learning City, hingga standar Kota Sehat WHO.

Baca Juga:  BMKG Tanjung Perak Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem di Surabaya pada November hingga Desember

“Pengakuan global ini menunjukkan bahwa Surabaya menempatkan anak, pembelajaran berkelanjutan, dan lingkungan sehat sebagai fondasi kota,” tambahnya.

Irvan juga menekankan pentingnya keberlanjutan gerakan lingkungan untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin terasa. Pemkot, melalui Bappedalitbang, memastikan siap mendukung penguatan ekosistem pembelajaran ekologis dan inovasi konservasi dari generasi muda.

“Kita butuh adik-adik seperti Harley dan Hatma, yang memilih bertindak sejak dini menjadi pejuang lingkungan,” tegasnya.

Kepala SMPN 1 Surabaya, Eko Widiyani, menilai program ini mampu mengubah karakter siswa. Mereka yang awalnya tak percaya diri kini mampu berbicara di depan umum dan berkolaborasi menyampaikan gagasan. Ia juga menyoroti proyek Mangrove Warrior sebagai program perdana yang memberi dampak nyata, terutama di kawasan Pantai Kenjeran.

Baca Juga:  Brad Pitt dan Angelina Jolie Kian Memanas, Saling Klaim Usaha Anggur

“Tentunya kami sangat berterima kasih atas dukungan Pemkot, para orang tua, dan NGO seperti Tunas Hijau Indonesia serta Wahana Visi Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Harley Fatahillah, siswa kelas 8 sekaligus finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2025, telah membudidayakan dan menanam lebih dari 18.200 bibit mangrove.

Tahun ini ia menargetkan total 24.200 bibit, dengan lokasi penanaman di pesisir Wonorejo, Gunung Anyar, hingga Keputih.

“Gerakan ini untuk menjaga pesisir Surabaya dari abrasi dan gelombang tinggi. Mangrove juga mampu menyerap karbon empat kali lebih besar dibanding tanaman lain,” jelas Harley. Tahun depan ia menargetkan 40.000 penanaman mangrove di seluruh pesisir Kota Pahlawan.

Tidak kalah inspiratif, Rah Handaru Hatmaji Marsudi akrab disapa Hatma mendorong gerakan hijau melalui budidaya 3.010 tanaman sansiviera.

Baca Juga:  Dari Legenda ke Lifestyle: Monumen Ayam Jago Jadi Destinasi Baru di Surabaya

Tanaman ini terkenal ampuh menyerap polusi sehingga sangat dibutuhkan di kota besar. Hatma juga menggabungkan ekologi dan kewirausahaan lewat gerakan “Satu Rumah Satu Sansiviera” untuk dibagikan kepada warga.

Usai peluncuran dua program tersebut, para siswa langsung turun lapangan melakukan penanaman mangrove di kawasan Wonorejo sebagai simbol bahwa aksi ekologis tidak berhenti di seremoni, tetapi terus bergerak.

TEMANISHA.COM