Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
SPORTAINMENT

Semen Padang Selesai, Tinggal PSM yang Belum Dapat Clearance FIFA soal Tunggakan Gaji Pemain

30
×

Semen Padang Selesai, Tinggal PSM yang Belum Dapat Clearance FIFA soal Tunggakan Gaji Pemain

Sebarkan artikel ini
Klub Super League yang belum menyelesaikan tunggakan gaji belum bisa mendafarkan pemainnya untuk kompetisi. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIAPeserta liga sepak bola nasional masih saja menyisakan persoalan paling mendasar dari sebuah tuntutan menjadi tim profesional yakni tunggakan gaji. Total akumulasi dari semua liga yang ada, jumlah klub yang memiliki persoalan tunggakan gaji adalah:

  • Liga 1 (Super League) ada 4 klub dengan total Rp4,3 miliar.
  • Liga 2 (Championship) ada 9 klub dengan total Rp3,6 miliar.
  • Liga 3 (Liga Nusantara) ada 6 klub dengan total Rp2,5 miliar.

Musim liga 2024/2025 lalu, Ketum PSSI Erick Thohir mengancam bahwa klub-klub yang bermasalah pada sisi finansial dan penunggakan akan mendapatkan sanksi pengurangan poin.

TOP LEGAL PRO

Kendati demikian, PSSI terus menjalankan peran pembinaan untuk memberi dorongan dan pendampingan pada klub agar dapat menyelesaikan persoalan tunggakan gaji pemain tersebut.

Sebelumnya terjadi banyak perdebatan terkait hukum terutama hak pemain dan ofisial tim. Karena itu, PSSI membentuk National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia atau lembaga Penyelesaian Sengketa Nasional.

Erick Thohir mengatakan selama dua tahun berdiri, NDRC telah menangani lebih dari 200 kasus yang sebagian besar masalah adalah tunggakan gaji pemain oleh klub. NDRC Indonesia kini telah menjadi badan arbitrase di bawah naungan PSSI.

Baca Juga:  Perpanjang Kerja Sama dengan Antangin, Persebaya Buka Lebar Peluang Sponsor

“Kami patut bangga dengan diakuinya NDRC Indonesia, di dunia baru ada lima. Dan di Asia kita adalah satu-satunya. NDRC akan mendorong transparansi, check and balance,” kata Erick Thohir saat mengenalkan Ketua BAru NDRC, Togi Pangaribuan, kepada media di Jakarta, Rabu ().

“Berharap setiap putusan NDRC wajib dipatuhi baik oleh klub atau pemain demi keberlanjutan ekosistem sepakbola nasional. Kami siap mengawal agar iklim sepakbola kita makin sehat dan profesional,” tambah Erick Thohir yang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak Februari 2023.

Ketua NDRC Indonesia Togi Pangaribuan menjelaskan badan yang dipimpinnya adalah forum netral, tidak semata membela pemain tetapi juga membela klub. Menurutnya, tidak hanya polemik yang dibuat klub saja, terkadang juga pemain.

“Sebelum ada NDRC Indonesia, penyelesaian sengketa pemain sepakbola dan klub sepakbola diselesaikan secara sporadis. Ada yang lapor ke pengadilan negeri ada juga ke pengadilan industrial,” ujar Togi.

Baca Juga:  Final Piala AFF U-23 2025: Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam, Perebutan Gelar dan Dua Rekor Bersejarah

Wakil Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Achmad Jufriyanto, menyatakan senang dengan diakuinya NDRC. Dengan adanya NDRC Indonesia, pemain punya kepastian hukum.

“Jika ada sengketa, pemain dan klub tidak langsung ke NDRC Indonesia, tetapi bicarakan dulu baik-baik dengan klub. Kalau mentok baru ke NDRC Indonesia,” ucapnya.

“Sebelum adanya NDRC, agak sulit, kita kerja berdasarkan kontrak, dengan klub di lokasi klub. Kini lebih simpel, hanya laporan ke NDRC. Stakeholder menghormati semua keputusan NDRC,” tutup mantan pemain Persib Bandung ini.

Sementara itu, Dirut PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) yang kini menjadi Indonesia League (I.League), Ferry Paulus menjelaskan rinci tentang persoalan tim yang masih terlilit soal tunggakan gaji ini.

“Jadi liga I-League ini berterima kasih atas terbentuknya NDRC seperti yang sudah dipaparkan oleh ketua yang baru,” ucap Ferry.

“Hari ini lebih klir dan akan menjadi satu bentuk kepastian sehingga hak-hak daripada pemain, kemudian hak dari stakeholder sepak bola, termasuk juga pelatih, akan menjadi transparan dan akuntabel karena ada keputusan yang memberi kepastian hukum” papar Feri.

Baca Juga:  Ini Alasan Eduardo Perez yang Bikin Pemainnya Kehilangan Fokus dan Kalah di Kandang oleh Tim Promosi

Tentang PSM Makassar dan Semen Padang yang masih terikat sanksi karena tunggakan gaji pemain, Ferry mengatakan bahwa Semen Padang telah menyelesaikan persoalan gaji tersebut dan telah dilaporkan ke FIFA.

“Ada regulasi, ada ketentuan yang baru di FIFA, maksimal empat hari kerja mereka ada yang namanya automatic clearance. Jadi harusnya automatic clearance ini berapa hari ke depan ini akan beres seperti yang saya sampaikan minggu lalu,” ucap Ferry.

“Kalau PSM memang masih belum istilahnya sepakat, itu lebih tepatnya sengketa kepada pemain (Willem Pluim), ada perpindahan transfer yang masih belum klir. Hari ini, mereka juga melakukan asistensi dan mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan akan selesai,” imbuhnya.

Klub yang belum mendapatkan clearance, mereka tidak dapat mendaftarkan pemain baru. “Jadi pemain yang sudah ada itu masih bisa dimainkan tapi kalau pemainnya gak cukup, ya tentunya sanksinya akan semakin berat,” lanjut Ferry. (*)

TEMANISHA.COM