TOPMEDIA – Kementerian Ekonomi Kreatif terus mendorong pemerintah daerah untuk ikut mengembangkan potensi industri kreatif di wilayahnya. Salah satu langkah nyatanya adalah pembentukan dinas ekonomi kreatif (ekraf) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada sekitar 28 provinsi yang sedang memproses pembentukan dinas ekraf, meski sebagian masih digabung dengan dinas lain. Selain itu, sekitar 80 kabupaten dan kota juga tengah melakukan hal serupa.
Menurut Riefky, langkah ini menunjukkan komitmen para kepala daerah untuk memetakan potensi ekonomi kreatif di wilayah masing-masing serta memberikan pendampingan kepada para pelaku lokal. Tujuannya, agar produk kreatif daerah tidak hanya bersaing di tingkat lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional hingga global.

Ia menjelaskan, Kemenekraf kini fokus pada tiga sektor prioritas fashion, kuliner, dan kriya karena kontribusinya yang besar terhadap tenaga kerja, ekspor, dan investasi. Namun, beberapa subsektor lain seperti games, aplikasi, film, animasi, dan musik juga tengah berkembang pesat. Selain itu, bidang seni rupa, seni pertunjukan, desain, arsitektur, penerbitan, fotografi, dan desain interior turut memerlukan dukungan lebih dari pemerintah pusat dan daerah.
“Negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika menjadi sasaran ekspor produk kreatif kita. Tapi di dalam negeri pun, kita ingin agar produk-produk kreatif semakin kompetitif dan berkembang. Di sinilah peran pemerintah daerah sangat penting,” jelas Riefky dalam acara Friends of Creative Economy di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, komitmen kepala daerah dalam memajukan ekonomi kreatif sejalan dengan target pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kontribusi sektor kreatif terhadap PDB nasional, serta mendorong investasi dan ekspor daerah.
Dengan adanya dinas ekraf di daerah, diharapkan pendampingan terhadap pelaku industri kreatif bisa berjalan lebih terarah dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Pada akhirnya, penguatan sektor kreatif daerah ini akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. (*)