TOPMEDIA – Universitas Ciputra (UC) kembali berpartisipasi dalam ajang internasional SIAL Innovation 2025 yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIE Expo) Kemayoran, Hall B3-D314.
SIAL Innovation 2025, merupakan kompetisi dan pameran inovasi pangan berskala internasional. Sebagai bagian dari jaringan global SIAL Network (Salon International de l’Alimentation), SIAL Innovation dikenal sebagai barometer inovasi pangan dunia.
Kompetisi ini telah berlangsung sejak 1996 dan menjadi wadah bagi perusahaan serta institusi pendidikan dari berbagai negara untuk menampilkan terobosan produk pangan terbaru.
Delapan tim ambil bagian dalam kegiatan tersebut dan menghadirkan inovasi produk pangan yang mencerminkan kreativitas, keberlanjutan, dan nilai kewirausahaan yang menjadi ciri khas Universitas Ciputra.
Setiap produk dinilai oleh panel juri internasional berdasarkan kriteria orisinalitas, kualitas, potensi pasar, kemasan, serta keberlanjutan.
Menjadi finalis atau pemenang dalam SIAL Innovation tidak hanya membawa pengakuan internasional, tetapi juga membuka akses menuju jaringan buyers global, liputan media internasional, dan peluang ekspansi pasar yang lebih luas.
Partisipasi ini menjadi wujud nyata komitmen Universitas Ciputra dalam menghadirkan pengalaman pembelajaran yang berorientasi praktik melalui kegiatan ideasi, pengembangan usaha, dan jejaring dengan pelaku industri nasional maupun global.

Inovasi Produk Mahasiswa Universitas Ciputra di SIAL Innovation 2025
1. D’Vincy
Tiga mahasiswi dari jurusan Teknologi Pangan, yakni Devina Angela Tanurahardja, Cindy Kristina, dan Melvina Tjian menghadirkan camilan sehat berbahan dasar buah-buahan, sayuran, dan oat yang diolah melalui proses pengeringan untuk menghasilkan tekstur renyah tanpa minyak.
2. Jeymarf’s
Produk cokelat premium karya mahasiswa UC, yakni Felicia Elena Sutanto, Jessie Emiliana Prasetio, Hanny Putri Charazinda, dan Mario Pascal Paulus. Yaitu produk cokelat dengan tiga varian rasa unik, ChocoCoffee yang memadukan cokelat dan kopi pilihan, ChocoMilk dengan isian susu lembut, serta ChocoMoringa yang menghadirkan sentuhan daun kelor.
3. Velmire
Inovasi camilan sehat dari daun kelor dengan isian krim kayu manis, menghadirkan cita rasa lezat sekaligus manfaat gizi. Produk tersebut inovasi dari Elbert Keene Wibowo, Melinda Raharja, dan Fayola Feivel Gunawan.
4. Brown Rangers
Glenn Ariel Frederick Sentosa, Hafid Farouk Sadagah, Salman Bakarman, Shienni Susanto, dan Jennie Madeline mengembangkan produk Brownies Cereal 100% homemade yang bisa dinikmati sebagai sereal, camilan, atau topping untuk minuman dan dessert.
5. Atasrasa
Perusahaan inovasi kuliner Indonesia yang menghadirkan bumbu kering siap pakai tanpa MSG dan pengawet, rendah kalori, serta tetap mempertahankan cita rasa autentik Indonesia. Produk ini ditujukan untuk keluarga modern yang ingin memasak hidangan Nusantara dengan praktis dan sehat. Produk tersebut merupakan karya inovatif Claressa Feliciona, Lavenia Sentoso Gunarto, dan Fa Cin.
6. Mr. Krepels
Brand camilan inovatif yang memanfaatkan pelepah pisang sebagai bahan utama. Produk yang dikembangkan oleh Mikhael Angelo, Keysia Fayola, Richard Savero, dan Cella Putri ini mengusung semangat keberlanjutan dengan menciptakan camilan renyah bernilai tambah dari bahan alami yang sebelumnya kurang dimanfaatkan.
7. Macaroni Cuck
Brand camilan pedas kekinian yang telah memiliki 29 outlet di berbagai kota besar seperti Surabaya, Semarang, Jakarta Barat, dan Malang. Brand yang dikembangkan oleh Mahasiswa Pascasarjana, Gin Gin dengan target ekspansi hingga 100 outlet pada tahun 2029, Macaroni Cuck menjadi bukti nyata skala pertumbuhan bisnis mahasiswa UC.
8. PT TOP Product Nusantara
Perusahaan pangan yang berkomitmen menghadirkan produk berkualitas tinggi seperti TOP Sagu dan TOP Bakso. Perusahaan pangan yang dikembangkan oleh Anis Tiana Pottag, Mahasiswa Pascasarjana UC ini berawal dari usaha keluarga di Maluku, perusahaan ini terus tumbuh dengan semangat “Together in Tradition and Forever in Innovation,” mempromosikan kekayaan bahan pangan Nusantara ke pasar internasional.
Dalam ajang bergengsi tersebut, dua tim mahasiswa UC berhasil menorehkan prestasi luar biasa. Produk Mr. Krepels, inovasi camilan berbahan dasar pelepah pisang, berhasil meraih Gold Winner (Juara 1), sementara D’Vincy, camilan sehat dari buah, sayuran, dan oat, sukses menempati peringkat keempat (Top 10 Finalist).
Mr. Krepels adalah inovasi camilan renyah dari pelepah pisang, limbah pertanian yang biasanya terbuang, dikembangkan oleh mahasiswa Manajemen, Mikhael Angelo, Keysia Fayola, Richard Savero, dan Cella Putri.
Dengan mengusung konsep sustainability, tim ini berhasil mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi dan berkelanjutan.
Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan penuh dari unit Entrepreneurship and Venture Development Universitas Ciputra yang memfasilitasi persiapan booth pameran, pendampingan mentoring, serta kolaborasi lintas dosen dari Prodi Manajemen, Teknologi Pangan, dan Pascasarjana.
“Prestasi ini menunjukkan bagaimana pendekatan experiential learning di Universitas Ciputra benar-benar memberikan ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari dunia nyata. Mereka tidak hanya berinovasi, tapi juga belajar tentang validasi pasar, kolaborasi lintas bidang, dan keberlanjutan bisnis. Kami bangga melihat bagaimana mahasiswa mampu menerjemahkan semangat entrepreneurship menjadi solusi nyata yang diakui secara internasional” ujar Christina, Dosen dan Entrepreneurship Course Section Head Universitas Ciputra.
Keterlibatan para mahasiswa dalam SIAL Innovation 2025 menunjukkan komitmen Universitas Ciputra untuk menyiapkan generasi wirausaha muda yang berdaya saing global.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya berkesempatan memperkenalkan produk inovatif mereka kepada publik, tetapi juga belajar langsung dari pelaku industri, calon konsumen, dan profesional di bidang pangan.
Program ini merupakan bagian dari pendekatan experiential learning Universitas Ciputra mengintegrasikan pembelajaran di kelas dengan praktik nyata agar mahasiswa mampu mengubah ide menjadi bisnis yang berdampak.
Dengan keikutsertaan delapan kelompok bisnis ini, Universitas Ciputra terus memperkuat posisinya sebagai salah satu kampus unggulan dalam mencetak entrepreneur kreatif dan inovatif yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan. (*)



















