Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
INTERNATIONAL

Jepang Dilanda Gelombang Panas, Wisatawan Diminta Waspada

5
×

Jepang Dilanda Gelombang Panas, Wisatawan Diminta Waspada

Sebarkan artikel ini
Suhu panas ekstrem terjadi di berbagai kawasan di Jepang, termasuk Tokyo. (Foto: AFP/Richard A. Brooks)
toplegal

TOPMEDIA – Beberapa kawasan di dunia memang sedang dilanda gelombang panas. Gelombang panas semakin intens dan sering terjadi di seluruh dunia akibat perubahan iklim yang dipicu ulah manusia, kata para ilmuwan, dan Jepang tidak terkecuali merasakan imbasnya. Negara itu mengalami musim panas terpanas sepanjang sejarah selama Juni dan Juli lalu.

Dikutip dari AFP, Badan Meteorologi Jepang, Rabu (27/8/2025), mencatat di Tokyo suhu panas mencetak rekor, yakni mencapai 35 derajat celcius atau lebih selama 10 hari berturut-turut.

TOP LEGAL PRO

Bahkan, pada Agustus tahun ini, suhu tertinggi di Jepang mencapai 41,8 derajat celcius di pusat kota Isesaki. Para pejabat Jepang mengimbau masyarakat untuk berlindung di ruangan ber-AC selama musim panas guna menghindari sengatan panas.

Baca Juga:  Konflik Israel-Palestina Pengaruhi Industri Perfilman Hollywood, Gal Gadot: Bikin Snow White Gagal di Box Office

Badan Meteorologi Jepang menyatakan kesimpulan diperoleh mengingat pencatatan tentang suhu dimulai pada 1875. Gelombang panas terjadi setelah sebuah kota di utara Pulau Hokkaido dilanda hujan dengan rekor tertinggi pada Selasa, 26 Agustus 2025, menurut lembaga penyiaran publik NHK.

NHK menyebut Toyotami mencatat curah hujan lebih dari sebulan pada bulan Agustus rata-rata hanya dalam 12 jam. Sementara di bagian barat Prefektur Yamaguchi, hampir 400 rumah tangga di Kota Hagi didesak untuk mengungsi karena risiko tanah longsor yang tinggi.

Musim panas Jepang tahun lalu merupakan yang terpanas yang pernah tercatat, setara dengan 2023, dan diikuti musim gugur terhangat sejak pencatatan dimulai 126 tahun yang lalu.

Baca Juga:  Ramai-Ramai Pemuda Israel Tolak Wajib Militer sebagai Penolakan Atas Genosida

Karena suhu ekstrem, para ahli memperingatkan bahwa bunga sakura kesayangan Jepang akan mekar lebih awal karena iklim yang lebih hangat. Bunga bahkan bisa tidak mekar sepenuhnya karena musim gugur dan musim dingin tidak cukup dingin untuk memicu pembungaan.

Para wisatawan yang sedang berwisata ataupun hendak berwisata ke Jepang juga diimbau untuk mewaspadai gelombang panas yang sedang mendera negara itu. Pasalnya, lebih dari 10 ribu orang di Jepang dilarikan ke rumah sakit akibat serangan panas selama seminggu pada Juli 2025.

Angka itu mencetak rekkor angka mingguan tertinggi sepanjang tahun ini. Selama tujuh hari sejak 21 Juli 2025, 10.804 orang dirawat di rumah sakit akibat sengatan panas, kelelahan akibat panas, dan gangguan lainnya, yang mengakibatkan 16 kematian di 14 prefektur di seluruh negeri, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran.

Baca Juga:  Posting Video Kebakaran Depo Minyak Usai Diserang Drone Ukraina, Dua Gadis Influencer Rusia Ditangkap

Di antara mereka, 260 orang memerlukan rawat inap selama lebih dari tiga minggu, sementara 3.624 orang memerlukan perawatan jangka pendek di fasilitas medis. Dari mereka yang dibawa ke rumah sakit, 55,6 persen berusia 65 tahun ke atas.

Panas ekstrem, yang menjadi hal biasa di Jepang pada musim panas, telah berubah menjadi bahaya besar di tempat kerja. Perusahaan di Jepang kini diwajibkan untuk memastikan karyawan

mengenakan pakaian yang memungkinkan udara masuk dengan mudah, memasang langit-langit untuk menghalangi sinar matahari, dan menyediakan ruang istirahat ber-AC atau tempat berteduh. (*)

TEMANISHA.COM