Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Jember Fashion Carnaval 2025: Perayaan Seni, Inovasi, dan Budaya Indonesia

31
×

Jember Fashion Carnaval 2025: Perayaan Seni, Inovasi, dan Budaya Indonesia

Sebarkan artikel ini
Jember Fashion Carnaval 2025 memberi ruang untuk penampilan anak-anak.
toplegal

TOPMEDIA- Puncak penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval (JFC) 2025 yang berlangsung pada Minggu (10/8) di Jember, berhasil memukau banyak pihak, termasuk Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto. Ia menyebut JFC sukses menyapa dunia lewat seni, di mana jalan raya disulap menjadi runway penuh imajinasi dan kreativitas. Yovie menilai JFC telah menjelma menjadi panggung di mana mimpi melangkah anggun, warna-warna bernyanyi lantang, dan kreativitas menari tanpa batas. Baginya, setiap kain yang dikenakan peserta seperti berbisik dalam bahasa seni, menjadi detak jantung kota yang memanggil dunia untuk datang merayakannya.

Apresiasi tinggi juga datang dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK) Kementerian Kebudayaan. Dirjen PPPK Ahmad Mahendra memuji konsistensi JFC dalam menghadirkan karya kreatif berkualitas yang telah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia selama bertahun-tahun. Menurut Mahendra, JFC telah berevolusi dari ajang lokal menjadi fenomena budaya internasional, berhasil mempertemukan kekayaan budaya masa lalu dengan inovasi masa kini.

TOP LEGAL PRO

Mahendra menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras para inisiator, tim penyelenggara, dan dukungan pemerintah daerah. Ia secara khusus memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada mendiang Dynand Fariz, sang penggagas JFC, atas prestasinya yang luar biasa.

Baca Juga:  Spotify Ketar Ketir, Beberapa Musisi Ambil Langkah Boikot!

Tema “Evoluxion” dan Kekuatan Kolaborasi JFC

JFC 2025 mengusung tema “Evoluxion”, gabungan dari kata Evolution, Luxury, dan Innovation. Tema ini dianggap sangat tepat karena menekankan pentingnya keberanian menghadapi perubahan, berinovasi, beradaptasi, serta peduli terhadap lingkungan dan kelestarian bumi. Sebagai suguhan utama, JFC 2025 menampilkan sepuluh parade (defile) memukau, yaitu Anatomi, Allograph, Nile Enigma, Great Wall of China, Botanica, Nias, Origami, Phinisi, Aerospace, dan Symphoni. Setiap defile memadukan konsep artistik, kekayaan narasi, dan nilai budaya dalam sebuah karya kostum berskala dunia.

Mahendra menambahkan, JFC adalah contoh nyata keberhasilan kolaborasi antara masyarakat, pelaku seni, dan pemerintah daerah dalam menciptakan ruang kreatif yang inklusif. Ia berharap kolaborasi ini terus terjalin agar JFC dapat menjadi panggung bagi talenta terbaik Indonesia di berbagai bidang, mulai dari kriya, desain, fashion, hingga musik. Lebih dari itu, JFC juga diharapkan menjadi pasar yang mempertemukan karya anak bangsa dengan buyer, produser, dan agensi internasional.
*Ay

TEMANISHA.COM