Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Gunung Semeru Erupsi, Status Naik ke Level Awas, Warga Diminta Siaga Lahar dan Awan Panas

×

Gunung Semeru Erupsi, Status Naik ke Level Awas, Warga Diminta Siaga Lahar dan Awan Panas

Sebarkan artikel ini
ilustrasi Gunung Semeru Erupsi. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIA – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas tinggi pada Rabu (19/11/2025). PVMBG melaporkan erupsi terjadi pukul 16.00 WIB dengan kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak, menjulang hingga 5.676 meter di atas permukaan laut. Arah sebaran abu terpantau ke utara dan barat laut dengan warna kelabu tebal.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang dikenal sebagai gunung api paling aktif di Indonesia ini juga mencatat 2.802 kali letusan sepanjang 2025, menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih intens.

HALAL BERKAH

Sehari sebelumnya, aktivitas kegempaan masih tinggi dengan ratusan gempa letusan, guguran, hingga getaran banjir.

Petugas Pos Pantau Semeru, Mukdas Sofian, mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi lahar dan awan panas guguran.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya–Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah untuk Jangkau Hinterland dan Kawasan Padat

Sungai-sungai yang berpotensi menjadi jalur lahar meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan anak-anak sungainya.

Situasi semakin mengkhawatirkan setelah tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB.

Awan panas guguran tercatat masih berlangsung sejak siang hari dengan amplitudo maksimum 34 mm dan jarak luncur mencapai 14 km ke arah utara.

Sejumlah akses vital, termasuk Jembatan Gladak Perak, resmi ditutup untuk keselamatan warga.

Gubernur Khofifah: Ikuti Arahan Petugas, Jauhi Zona Bahaya

Melalui akun Instagram resminya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat di sekitar lereng Semeru untuk tetap tenang namun waspada, serta mematuhi instruksi petugas di lapangan.

Baca Juga:  Jatim Siap Jadi Garda Depan Swasembada Gula Nasional, Ini Alasannya!

Ia menegaskan pentingnya tidak mendekati zona berbahaya dan menghindari aktivitas berisiko seperti merekam fenomena alam dari jarak dekat.

Pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi pengungsian di Balai Desa Oro Oro Ombo, SDN Oro Oro Ombo 03, dan Balai Desa Penanggal.

Wilayah terdampak mencakup Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, dan Rowokangkung, dengan beberapa warga melaporkan aroma belerang yang cukup mengganggu.

Tim BPBD Jawa Timur dan Lumajang kini melakukan monitoring intensif, patroli, evakuasi, distribusi masker, hingga penyisiran warga di sekitar Gunung Sawur.

Gubernur Khofifah menutup imbauannya dengan harapan agar situasi segera terkendali. “Semoga semua selamat dan tetap saling berkoordinasi,” ujarnya. (*)

TEMANISHA.COM