TOPMEDIA – Kesetaraan gender bukan hanya isu perempuan, tetapi juga bagian penting dari pembangunan berkelanjutan manusia. Meski banyak kemajuan telah dicapai, perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan masih jauh dari selesai. Di banyak negara, perempuan masih menghadapi tantangan besar dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Untuk memperkuat komitmen terhadap isu ini, China akan menjadi tuan rumah Pertemuan Pemimpin Global tentang Perempuan. Acara ini digelar untuk menghidupkan kembali semangat Konferensi Dunia Keempat tentang Perempuan tahun 1995 di Beijing, sekaligus mengajak dunia bekerja sama memajukan kesetaraan dan pembangunan bagi lebih dari 4 miliar perempuan di seluruh dunia.
Selama beberapa dekade terakhir, posisi perempuan di China mengalami peningkatan pesat. Mereka kini memiliki status sosial yang lebih baik, suara yang lebih didengar, serta peluang yang lebih terbuka. Perempuan China kini menikmati kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera.
Data menunjukkan, angka harapan hidup perempuan di China mencapai 80,9 tahun, dan tingkat partisipasi anak perempuan dalam pendidikan dasar hampir 100 persen. Lebih dari separuh mahasiswa di perguruan tinggi adalah perempuan, dan mereka juga membentuk sekitar 43 persen tenaga kerja nasional. Perempuan kini aktif di berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, sains, bisnis, hingga olahraga.
Pemerintah China menerapkan kebijakan kesetaraan gender sebagai bagian dari kebijakan nasional. Upaya ini didukung oleh perlindungan hukum, peningkatan kesadaran sosial, dan berbagai program nyata. Misalnya, melalui pelatihan kredit mikro dan e-commerce, banyak perempuan di pedesaan kini berperan dalam ekonomi digital, ikut menutup kesenjangan teknologi, serta berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan pembangunan desa.
Sebagai negara berkembang dengan hampir 700 juta penduduk perempuan, pengalaman China dalam mendorong pemberdayaan perempuan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain, khususnya di dunia berkembang.
China juga aktif mendukung gerakan perempuan secara global. Sejak 2015, negara ini telah menyumbang 20 juta dolar AS kepada UN Women dan bekerja sama dengan UNESCO dalam memberikan penghargaan untuk pendidikan anak perempuan serta mendukung proyek-proyek pendidikan dan kesehatan di Afrika.
Melalui Dana Pembangunan Global dan Kerja Sama Selatan-Selatan, China telah melaksanakan berbagai program untuk perempuan senilai lebih dari 40 juta dolar AS di lebih dari 20 negara.
Selain itu, lebih dari 1.200 perempuan China telah bertugas dalam misi perdamaian PBB, bersama 100 polisi wanita, serta ratusan pejabat perempuan dari berbagai negara yang mengikuti pelatihan perubahan iklim di China.
Dengan hanya lima tahun tersisa untuk mencapai target kesetaraan gender dalam Agenda PBB 2030, dunia diingatkan untuk bertindak lebih cepat. Mewujudkan kesetaraan bukan tugas satu negara saja, tetapi tanggung jawab bersama komunitas global.
Tiga puluh tahun setelah Konferensi Dunia Keempat tentang Perempuan di Beijing, pertemuan internasional mendatang diharapkan menjadi tonggak penting berikutnya dalam sejarah perjuangan perempuan.
Peran perempuan yang semakin kuat dalam membentuk dunia modern membuka jalan menuju masa depan yang lebih setara, tangguh, dan penuh harapan. (*)