Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

5 Mitos Tentang Laptop yang Sering Bikin Orang Awam Salah Paham

9
×

5 Mitos Tentang Laptop yang Sering Bikin Orang Awam Salah Paham

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Ngaku deh seberapa sering sih kamu mendengar nasihat-nasihat “mutlak” tentang bagaimana cara merawat laptop? Mulai dari larangan mengisi daya terlalu lama sampai keharusan mematikan laptop setiap kali mau tidur. Informasi ini sering beredar di kalangan anak muda, padahal banyak di antaranya hanyalah mitos belaka yang justru membuat kita salah kaprah dalam menggunakan perangkat kesayangan.

Bukannya bikin laptop awet, cara-cara yang didasari mitos ini malah bisa membuatmu repot sendiri. Sebagai generasi yang hampir selalu berinteraksi dengan laptop setiap hari—entah itu untuk ngoding, nugas, atau streaming film—penting banget buat kita meluruskan lima kesalahpahaman umum tentang laptop yang paling sering bikin salah paham. Yuk, kita bongkar mitos-mitos ini satu per satu!

HALAL BERKAH

1. Mengisi Daya Hingga 100% Sepanjang Waktu Akan Merusak Baterai
Ini adalah mitos paling legendaris yang sering menghantui pengguna laptop. Banyak yang percaya membiarkan laptop tercolok charger setelah mencapai 100% akan “merusak” baterai.

Faktanya Laptop modern, terutama yang menggunakan baterai Lithium-ion, sudah dilengkapi dengan sirkuit pintar yang secara otomatis akan berhenti mengisi daya saat baterai penuh. Energi yang masuk setelah 100% akan langsung disalurkan ke sistem, bukan terus “memaksa” baterai terisi. Kebanyakan produsen justru menyarankan untuk menjaga level baterai antara 40% hingga 80% saat digunakan sehari-hari, tetapi membiarkannya tercolok saat bekerja seharian justru lebih baik untuk menjaga siklus baterai.

Baca Juga:  Bukan Cuma Snapdragon dan MediaTek Ini 5 Chipset HP Android yang Punya Performa Gak Kalah Gahar

2. Harus Selalu Mematikan Laptop Setiap Selesai Digunakan
Anak muda sering dilema antara mematikan (Shut Down), Hibernate, atau Sleep. Mitosnya, mematikan laptop setiap selesai dipakai adalah cara terbaik untuk menghemat daya dan memperpanjang umur komponen.

Faktanya Fitur Sleep (mode tidur) atau Hibernate diciptakan untuk memudahkan pengguna. Mematikan total laptop setiap kali selesai digunakan justru akan membebani CPU dan SSD/HDD karena harus melalui proses booting penuh berulang kali. Untuk penggunaan sebentar (misalnya hanya istirahat makan siang), mode Sleep sudah sangat efisien. Shut Down hanya disarankan jika kamu tidak akan menggunakan laptop dalam jangka waktu yang lama (lebih dari satu hari) atau saat ingin melakukan pembaruan sistem.

Baca Juga:  Siswa Sekolah Rakyat Bakal Mendapatkan Pembelajaran Kewirausahaan untuk Menambah Keterampilan

3. Laptop Panas Pasti Karena Virus atau Penggunaan Berat
Ketika laptop terasa panas, respons pertama adalah panik dan menuduh virus, atau merasa bersalah karena telah membuka terlalu banyak tab browser.

Faktanya Panas yang berlebihan (overheating) paling sering disebabkan oleh penumpukan debu di ventilasi atau kipas pendingin yang tersumbat, bukan semata-mata virus. Debu menghalangi aliran udara, membuat sistem pendingin tidak bekerja maksimal. Solusinya sederhana: bersihkan ventilasi secara rutin. Selain itu, menggunakan laptop di atas permukaan lunak seperti kasur juga dapat menghalangi lubang ventilasi dan menyebabkan panas.

4. Perlu Menguras Baterai Hingga 0% Secara Berkala
Mitos kuno ini berasal dari era baterai Nickel-Cadmium. Banyak yang percaya bahwa deep discharge atau menguras baterai hingga habis (0%) adalah cara untuk “mengkalibrasi” dan memperpanjang masa pakai.

Faktanya Baterai Lithium-ion yang digunakan di laptop modern justru tidak suka jika daya dikuras habis. Mengosongkan daya hingga 0% secara rutin dapat menyebabkan tekanan (stress) yang tidak perlu pada sel baterai dan justru mengurangi umur pakainya. Disarankan untuk mengisi daya begitu level mencapai sekitar 20%.

Baca Juga:  5 Alasan Kenapa Refresh Rate 165Hz Jadi Standar Baru di HP Gaming

5. Jangan Pernah Menggunakan Laptop Sambil Diisi Daya
Ini adalah mitos yang membuat banyak pengguna laptop takut untuk multitasking saat sedang di-charge.

Faktanya Menggunakan laptop saat sedang diisi daya adalah hal yang aman dan wajar. Seperti yang dijelaskan di Mitos 1, sirkuit pintar akan memisahkan daya yang masuk ke sistem dan yang masuk ke baterai. Kekhawatiran ini mungkin muncul karena body laptop terasa hangat, namun itu adalah hal normal karena charger sedang bekerja dan mengeluarkan sedikit panas. Justru, hal ini dapat menjaga siklus baterai agar tidak cepat berkurang.

Jadi, mulai sekarang, kamu tidak perlu lagi pusing atau khawatir berlebihan hanya karena mengisi daya semalaman atau membiarkan laptop dalam mode sleep. Tinggalkan mitos-mitos usang ini dan fokuslah pada perawatan yang benar seperti menjaga kebersihan ventilasi dan update sistem secara teratur.

(Res)

TEMANISHA.COM