TOPMEDIA – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan target ambisius untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif yang berdaya saing di tingkat global.
Upaya ini dilakukan dengan memperkuat ekosistem industri kreatif berbasis talenta unggul, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Langkah tersebut dinilai strategis untuk menghadapi tantangan ekonomi digital dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai industri kreatif dunia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa industri kreatif kini menjadi salah satu pilar utama dalam struktur ekonomi nasional.
Selain berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor ini juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja, pengembangan inovasi, dan penguatan identitas budaya bangsa.
Menurut Agus, pelaku industri kreatif dalam negeri harus mampu menghasilkan produk-produk yang inovatif dan kompetitif.
“Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan SDM yang terampil. Ini menjadi modal penting untuk bersaing di pasar global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (2/11/2025).
Untuk mendukung target tersebut, Kemenperin aktif memperkuat ekosistem industri kreatif melalui berbagai program strategis, seperti pengembangan pendidikan vokasi, pelatihan industri, dan kerja sama internasional.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Doddy Rahadi, menyebut bahwa pembangunan SDM kompeten menjadi fondasi utama dalam membangun industri nasional yang tangguh.
Saat ini, Kemenperin telah mengoperasikan 13 perguruan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri yang berfokus pada bidang industri.
Seluruh institusi tersebut menerapkan sistem link and match dengan dunia usaha dan telah terbukti menghasilkan lulusan yang siap kerja dan relevan dengan kebutuhan pasar. (*)



















