TOPMEDIA – Di tengah transformasi ekonomi digital dan dorongan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan, wirausaha menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi daerah.
Kota-kota besar di Indonesia tidak hanya menjadi pusat perdagangan dan industri, tetapi juga rumah bagi jutaan pelaku usaha mandiri.
Kewirausahaan menjadi salah satu sektor penggerak perekonomian daerah, penyedia lapangan kerja, sekaligus pendorong kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya andal dan tahan dalam berbagai kondisi, kewirausahaan juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Kota yang Mendominasi Populasi Wirausaha
Berdasarkan data dari BPS, Kementerian Koperasi dan UKM, serta studi Global Entrepreneurship Monitor (GEM) Indonesia 2024, berikut adalah delapan kota dengan jumlah pelaku wirausaha tertinggi:
1. Jakarta – Terdapat sebanyak 830 ribu wirausaha atau sekitar 5,2% dari total populasi penduduk, dengan sektor terbanyak perdagangan, kuliner, jasa digital.
2. Surabaya – Terdapat sebanyak 260 ribu wirausaha atau sekitar 4,1% dari total populasi penduduk, dengan sektor terbanyak manufaktur ringan, fashion, kuliner.
3. Bandung – Terdapat sebanyak 220 ribu wirausaha atau sekitar 4,8% dari total populasi penduduk, dengan sektor terbanyak industri kreatif, fesyen, kopi.
4. Yogyakarta – Terdapat sebanyak 135 ribu wirausaha atau sekitar 6,5% dari total populasi penduduk, dengan sektor terbanyak kerajinan, kuliner, pariwisata.
5. Denpasar – Terdapat sebanyak 110 ribu wirausaha atau sekitar 8% dari total populasi penduduk, dengan sektor terbanyak hospitality, souvenir, makanan lokal.
6. Medan – Terdapat sebanyak 120 ribu wirausaha atau sekitar 3,5% dari total populasi penduduk, dengan sektor terbanyak agribisnis, kuliner, perdagangan.
7. Makassar – Terdapat sebanyak 125 ribu wirausaha atau sekitar 4% dari total populasi penduduk, dengan sektor terbanyak perikanan, logistik, makanan olahan.
8. Semarang – Terdapat sebanyak 140 ribu wirausaha atau sekitar 3,9% dari total populasi penduduk, dengan sektor terbanyak kuliner, percetakan, jasa pendidikan.
Angka di atas mencakup pelaku UMKM formal dan informal yang terdaftar di sistem OSS dan data Dinas Koperasi daerah.
Bidang Usaha yang Mendominasi
Setiap kota memiliki karakteristik ekonomi lokal yang membentuk dominasi sektor usaha:
– Jakarta: Didominasi oleh perdagangan daring, jasa keuangan mikro, dan kuliner urban.
– Surabaya: Kuat di sektor manufaktur ringan, konveksi, dan makanan khas Jawa Timur.
– Bandung: Menonjol dalam industri kreatif, seperti desain grafis, fesyen, dan kopi artisan.
– Yogyakarta: Basis kerajinan tangan, batik, dan usaha kuliner berbasis budaya lokal.
– Denpasar: Terpacu oleh sektor pariwisata, dengan usaha penginapan, makanan, dan souvenir.
– Medan: Agribisnis dan perdagangan hasil bumi, serta kuliner khas Sumatera Utara.
– Makassar: Perikanan tangkap, pengolahan hasil laut, dan logistik antar-pulau.
– Semarang: Percetakan, kuliner, dan jasa pendidikan informal seperti bimbingan belajar.
Kota dengan infrastruktur digital dan akses pembiayaan mikro yang baik cenderung memiliki pertumbuhan wirausaha lebih cepat. Jakarta dan Bandung unggul karena ekosistem startup-nya sudah matang.
Dominasi sektor usaha juga sangat dipengaruhi oleh budaya lokal dan daya beli masyarakat. Yogyakarta dan Denpasar menunjukkan bahwa ekonomi kreatif berbasis tradisi bisa sangat kompetitif.
Delapan kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa kewirausahaan bukan hanya tren, tetapi fondasi ekonomi lokal yang nyata.
Jakarta memimpin dari sisi jumlah, namun Denpasar dan Yogyakarta unggul dalam proporsi wirausaha terhadap populasi.
Dominasi sektor usaha di tiap kota mencerminkan kekuatan budaya, sumber daya, dan dukungan ekosistem bisnis.
Untuk memperkuat pertumbuhan ini, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan sektor swasta dalam membangun ekosistem wirausaha yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.
Jika tren ini terus dijaga, Indonesia berpeluang menjadi pusat kewirausahaan terbesar di Asia Tenggara. (*)