TOPMEDIA – Presiden Prabowo Subianto kembali membuat pernyataan tegas. Kali ini, ia menyentil para komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait kinerja dan bonus yang diterima. Prabowo menyoroti praktik pemberian bonus tantiem yang dinilainya terlalu fantastis, bahkan mencapai puluhan miliar rupiah.
Dalam sebuah rapat, Presiden Prabowo mengungkapkan kekesalannya. Ia mempertanyakan peran dan tanggung jawab komisaris yang ia sebut hanya “rapat sebulan sekali” namun bisa mendapatkan bonus hingga Rp40 miliar.
“Saya tahu ada komisaris yang rapatnya cuma sebulan sekali, tapi dapat tantiem Rp40 miliar. Ini tidak benar,” ujar Prabowo dengan nada geram.
Prabowo menegaskan bahwa para petinggi BUMN, termasuk komisaris, seharusnya bekerja untuk rakyat, bukan hanya demi keuntungan pribadi. Ia menekankan bahwa bonus dan fasilitas yang diterima harus sejalan dengan kontribusi nyata yang diberikan kepada perusahaan dan negara.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengingatkan para komisaris BUMN untuk memiliki etos kerja yang tinggi dan tidak hanya mencari keuntungan semata. Ia bahkan memberikan ultimatum keras.
“Kalau tidak suka dengan cara kerja ini, silakan berhenti. Masih banyak orang di luar sana yang mau bekerja keras untuk negara,” tegasnya.
Pernyataan ini muncul di tengah upaya pemerintah untuk mereformasi BUMN agar lebih efisien, transparan, dan akuntabel. Sorotan Prabowo terhadap bonus tantiem ini diharapkan menjadi momentum untuk meninjau kembali sistem remunerasi di BUMN agar lebih adil dan proporsional.
(*)