Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

4 Bug HyperOS di HP Redmi yang Paling Sering Dikeluhkan Pengguna

×

4 Bug HyperOS di HP Redmi yang Paling Sering Dikeluhkan Pengguna

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – HyperOS memang membawa banyak penyegaran, mulai dari tampilan yang lebih mulus, animasi yang cantik, hingga manajemen memori yang konon lebih efisien. Tujuannya tentu saja untuk memberikan pengalaman user yang lebih smooth dan responsif. Namun, seperti halnya software baru lainnya, transisi ini tidak selalu berjalan mulus. Beberapa pengguna setia Redmi mulai vokal menyuarakan keluhan mereka tentang bug atau glitch yang cukup mengganggu aktivitas harian. Bukan masalah kecil, bug-bug ini bahkan bisa bikin kita mikir dua kali buat update. Nah, apa saja sih empat bug HyperOS Redmi yang paling sering dikeluhkan di berbagai forum dan komunitas online? Yuk, kita bahas tuntas!

1. Masalah Notifikasi yang Datang Terlambat atau Hilang
Salah satu keluhan paling vokal yang muncul adalah isu seputar notifikasi. Bayangkan, kamu sedang menunggu pesan penting dari gebetan atau notifikasi dari aplikasi online shop incaran, tapi notifikasi tersebut datang terlambat, bahkan parahnya, tidak muncul sama sekali di layar kunci atau notification bar.

HALAL BERKAH

Bug ini sering terjadi pada beberapa aplikasi pihak ketiga, terutama chatting dan media sosial. Delay notifikasi ini jelas mengganggu produktivitas dan momen penting. Meskipun banyak yang mencoba mengotak-atik pengaturan baterai dan izin aplikasi, masalah ini seringkali tetap kambuh setelah reboot atau pembaruan minor. User mengeluh bahwa fitur floating window untuk notifikasi juga terkadang ngadat dan sulit ditutup, membuat layar terasa penuh. Ini tentu menjadi PR besar bagi Xiaomi, mengingat notifikasi adalah fitur fundamental dari sebuah smartphone.

Baca Juga:  5 Alasan Kenapa Layar AMOLED HP Android Mahal Banget Kalau Rusak

2. Konsumsi Baterai yang Boros (Battery Drain)
Keluhan klasik yang selalu menyertai update sistem operasi besar. Sejumlah pengguna Redmi yang telah beralih ke HyperOS melaporkan bahwa masa pakai baterai perangkat mereka menjadi lebih pendek secara signifikan dibandingkan saat masih menggunakan MIUI versi sebelumnya.

Setelah upgrade ke HyperOS, banyak yang mendapati presentase baterai turun drastis tanpa penggunaan intensif yang jelas. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa animasi dan fitur always-on display (AOD) baru yang lebih powerful dan menarik mungkin menjadi biang keladinya. Selain itu, ada dugaan bahwa sistem baru ini belum optimal dalam menidurkan (menghentikan proses background) beberapa aplikasi, sehingga terjadi battery drain yang tidak wajar. Bagi pengguna yang mobile dan sangat mengandalkan daya tahan baterai, bug ini sangat memusingkan dan memaksa mereka untuk selalu membawa power bank.

Baca Juga:  Menuju Pendidikan Tinggi Inklusif, Kemdiktisaintek Reformasi Sistem Sertifikasi Dosen, Hapus TKDA dan TKBI

3. Lagging dan Stuttering pada Animasi
Meskipun HyperOS digembar-gemborkan sebagai sistem yang smooth dengan animasi yang ditingkatkan, ironisnya, lagging atau stuttering (gerakan patah-patah) justru menjadi keluhan yang sering muncul, terutama pada model Redmi kelas menengah.

Ketika membuka atau menutup aplikasi, beralih antar task, atau bahkan saat scrolling di feed media sosial, beberapa user merasakan adanya jeda yang tidak menyenangkan. Keadaan ini sangat terasa kontras dengan janji Xiaomi untuk membuat OS lebih ringan dan cepat. Bug ini diduga berkaitan dengan optimasi driver GPU dan resource management yang belum sepenuhnya stabil di HyperOS, terutama pada device dengan spesifikasi RAM atau chipset yang tidak terlalu tinggi. Pengalaman visual yang patah-patah ini tentu mengurangi feel premium yang ingin disampaikan oleh sistem operasi baru ini.

Baca Juga:  Kenapa HP Android Murahmu Cuma Kuat 2-3 Tahun? Ini 5 Rahasia di Balik Umur Pendeknya

4. Masalah Konektivitas dan Bluetooth
Masalah konektivitas, terutama pairing perangkat Bluetooth, juga menjadi sorotan. Beberapa pengguna melaporkan kesulitan serius saat mencoba menghubungkan earphone TWS atau speaker Bluetooth mereka ke ponsel setelah update.

Koneksi sering terputus tiba-tiba, device tidak terdeteksi, atau delay suara (latency) yang signifikan menjadi isu yang mengganggu pengalaman multimedia. Selain Bluetooth, ada juga laporan sporadis tentang ketidakstabilan koneksi Wi-Fi, di mana ponsel kesulitan mempertahankan kecepatan internet yang konsisten. Dalam era di mana wireless audio sudah menjadi standar, bug yang mengganggu fungsionalitas Bluetooth ini jelas sangat mengganggu user yang sering mendengarkan musik atau menerima panggilan menggunakan perangkat nirkabel.

Jadi, kalau handphone kamu mengalami satu atau lebih masalah ini, kamu tidak sendirian. Kita berharap Xiaomi segera merilis patch dan update minor yang cepat dan efektif untuk mengatasi keempat bug kritis ini.

(Respatih)

 

TEMANISHA.COM