TOPMEDIA – Meskipun datang dengan sematan tim promosi, PSIM bukan sembarangan. Pelatih PSIM Yogyakarta Jean-Paul Van Gastel merasa pua timnya bisa cepat beradaptasi di Super League.
Apalagi tim yang berdiri tahun 1929 ini mampu mengalahkan tuan rumah, Persebaya 0-1.
Sebagai pendatang baru di Super League, PSIM memneri sinyal menjadi satu kekuatan pendatang baru yang wajib dihitung.
Ezequiel Vidal menjadi pahlawan kemenangan PSIM lewat gol semata wayangnya di injury time.
Vidal diragukan dimana penampilannya selama pra-musim tak melihatkan kehebatannya.
“Kami sangat senang bisa meraih kemenangan di laga perdana. Saya ingin melihat tim kami bermain dengan standar ini setiap minggunya,” kata Van Gastel seusai laga.
“Saat pramusim fokus pada peningkatan fisik dan pengembangan permainan, tapi sekarang kami berada di level Super League. Standar dan intensitas pertandingan jauh lebih tinggi dibanding Liga 2 tahun lalu,” ujarnya menambahkan.
Van Gastel memuji pertahanan PSIM yang dipimpin Yusaku Yamadera. Pemain Jepang itu terpilih sebagai Man of the Match atas disiplin menjaga lini belakang PSIM.
Saat lini serang deadlock, Yusaka menjaga lini-nya stabil terjaga. Disaat konsentrasi pemain belakang Persebaya menurun, gol di ujung laga datang yang memberikan PSIM tiga poin.
“Pertahanan kami cukup solid meski ada pergantian pemain di babak kedua. Kami melewatkan beberapa peluang, tapi akhirnya Vidal bisa mencetak gol kemenangan,” ucap Van Gastel.
“Pertandingan ini sulit, terutama karena ini laga perdana musim ini dan persiapan pra musim kami terbatas. Namun, kerja keras dan kerjasama tim menjadi kunci utama kemenangan kami hari ini,” tandas Van Gastel. (*)