TOPMEDIA – Pasca aksi massa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung turun ke lapangan memimpin pembersihan sejumlah fasilitas umum.
Tidak sekadar memberi instruksi, ia terjun langsung dengan memegang selang air, memastikan jalan-jalan utama kembali bersih dan aman untuk dilalui warga.
Aksi ini dilakukan di beberapa titik strategis, seperti Jalan Pemuda dan Jalan Gubeng Pojok, yang sebelumnya terdampak kerusuhan.
Kegiatan tersebut melibatkan berbagai OPD, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), hingga Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM).
Wali Kota Eri menegaskan bahwa langkah ini bukan hanya soal estetika, tetapi murni untuk menjaga keselamatan warga. Ia bahkan menyebut, ada warga yang sempat tergelincir karena jalan licin akibat sisa material aksi.
“Dua orang jatuh karena licin. Langsung kita semprot pakai mobil PMK, agar jalan kembali aman untuk dilalui,” jelasnya, Sabtu (30/8/2025).
Tak hanya soal jalan licin, ia juga mencermati efek sisa gas air mata yang masih menyengat, terutama bagi pengendara motor. Oleh karena itu, beberapa ruas jalan sempat ditutup sementara untuk penyiraman maksimal sejak dini hari.
“Kita tidak ingin risiko baru muncul. Ini soal kenyamanan warga,” ujarnya.
Wali Kota Eri menegaskan bahwa semua fasilitas umum yang rusak akibat insiden akan segera diperbaiki. Pemkot telah menyiapkan anggaran untuk itu.
“Semua yang rusak akan diperbaiki. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah pada fasilitas milik bersama,” katanya.
Namun, Eri juga mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas umum.
“Saya minta warga jaga fasilitas publik. Ini milik kita bersama, bagian dari wajah kota kita,” pesannya.
Sebagai langkah antisipatif, beberapa agenda rutin yang berpotensi mengundang keramaian seperti Car Free Day di Jalan Darmo dan Tunjungan sementara ditiadakan demi menjaga kondusivitas.
Di balik upaya pembersihan dan penertiban, Eri tetap menekankan bahwa aktivitas ekonomi Surabaya tidak boleh berhenti.
“Kita bersihkan kota, tapi ekonomi tetap harus jalan. Kita bangun kota ini bersama dengan semangat gotong royong,” ujarnya.
Apa yang dilakukan Wali Kota Eri menunjukkan sikap kepemimpinan yang proaktif dan solutif tak hanya responsif terhadap situasi darurat, tapi juga menjaga agar denyut kewirausahaan, UMKM, dan mobilitas warga tetap hidup di tengah dinamika kota.
