TOPMEDIA-Tugu Pahlawan Surabaya menjadi lokasi bersejarah terselenggaranya Grand Final Pemilihan Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya 2025, Sabtu (11/10/2025).
Ajang tahunan ini merupakan wadah pencarian generasi muda terbaik Kota Surabaya yang tidak hanya berwawasan luas, tetapi juga peduli terhadap sejarah, budaya, dan identitas Kota Pahlawan.
Para finalis adalah representasi dari karakter khas arek-arek Suroboyo: kreatif, cerdas, tangguh, bersahabat, dan menjunjung tinggi nilai budaya.
Tahun ini, antusiasme generasi muda Surabaya sangat tinggi. Tercatat 294 peserta mengikuti tahapan seleksi ketat.
Dari jumlah tersebut, terpilih 14 finalis terbaik yang bersaing memperebutkan gelar utama Cak dan Ning Surabaya, serta beberapa kategori lainnya seperti Wakil I, II, III, Berbakat, Persahabatan, dan Favorit.
Seleksi Cak dan Ning tidak sekadar menilai penampilan.
Para finalis diuji secara menyeluruh, mulai dari kemampuan komunikasi, pengetahuan tentang pariwisata dan sejarah Surabaya, hingga kepribadian dan etika berinteraksi.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Hidayat Syah, menyatakan bahwa menjadi Cak dan Ning bukan sekadar gelar, tetapi tanggung jawab untuk menjadi panutan generasi muda yang berkarakter, berilmu, dan berintegritas.
“Sejak awal, peserta mengikuti karantina intensif selama satu minggu. Mereka dibekali materi oleh para mentor, mulai dari penggunaan bahasa, etika sosial, sejarah kota, hingga cara bergaul yang baik sebagai representasi Surabaya,” jelas Hidayat Syah.
Tahun ini, pemilihan Cak dan Ning mengangkat tema “The Soul of Collaboration”, yang mencerminkan semangat gotong royong warga Surabaya.
Tema ini relevan dengan identitas kota yang tumbuh melalui kolaborasi antara pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan generasi muda.
“Kami berharap Cak dan Ning 2025 mampu membawa semangat kolaboratif ini ke berbagai ruang, sekaligus memperkenalkan Surabaya sebagai kota yang modern, ramah, inklusif, dan kaya budaya,” lanjutnya.
Cak dan Ning juga diharapkan berperan sebagai influencer positif, menyebarkan semangat cinta budaya, cinta lingkungan, dan cinta kota ke masyarakat luas.
Penobatan di Tugu Pahlawan menjadi tonggak awal perjalanan para pemenang sebagai Duta Wisata dan Budaya Kota Surabaya.
Mereka akan menjalankan berbagai misi, seperti memperkenalkan destinasi wisata, melestarikan budaya lokal, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis budaya.
“Kehidupan pribadi mereka kini melekat dengan identitas Kota Surabaya. Mereka harus menjaga citra diri sebagai wajah kota dalam setiap aktivitas,” tambah Hidayat.
Pemerintah Kota Surabaya melalui Disbudporapar juga akan terus memantau dan melibatkan mereka dalam berbagai acara resmi. Kolaborasi akan diperluas, termasuk dengan alumni Cak dan Ning yang kini menjadi Duta Pariwisata Nasional.
“Kami membuka ruang pertukaran ide dan strategi agar para duta terus berkembang dan memberi dampak positif untuk kota,” pungkasnya.
Daftar Lengkap Pemenang Cak dan Ning Surabaya 2025
Berikut nama-nama finalis yang berhasil meraih gelar dalam Grand Final Cak dan Ning Surabaya 2025:
Cak dan Ning Surabaya 2025:
Cak: Vincentius Mario Raditya (Kecamatan Dukuh Pakis)
Ning: Mercia Meixi (Kecamatan Lakarsantri)
Wakil I:
Cak: Emanoell Dave Keshan Sinanu (Kecamatan Sukolilo)
Ning: Anak Agung Ayu Myra Rajni Paramesti (Kecamatan Bulak)
Wakil II:
Cak: Khusnul Fathoni (Kecamatan Tandes)
Ning: Velicia Giovani (Kecamatan Tambaksari)
Wakil III:
Cak: Akbar Aulia Muhammad Syaifullah (Kecamatan Wonokromo)
Ning: Nadia Fairuz Zahra (Kecamatan Simokerto)
Kategori Berbakat:
Cak: Muhamad Alvando Rahmantio (Kecamatan Rungkut)
Ning: Vriska Putri Peztaria (Kecamatan Sambikerep)
Kategori Favorit:
Cak: Jenar Gandi Dewantoro (Kecamatan Wonokromo)
Ning: Eka Faramitha (Kecamatan Gayungan)
Kategori Persahabatan:
Cak: Rafa Fauzan Pasha (Kecamatan Sukolilo)
Ning: Syarifah Fahdanyah Naszillah (Kecamatan Mulyorejo)