TOPMEDIA-Tonny Wahyudi atau karib disapa Yudi Ndut adalah sosok multifaset: Ketua Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Jawa Timur, Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur, pengusaha sukses, dan filantropis penuh toleransi.
Di balik hobinya yang terlihat “keras” sebagai pecinta moge (motor gede), ia konsisten menyuarakan toleransi antar-agama dan menyebar manfaat sosial ke berbagai lapisan masyarakat.
Tulisan ini akan menggali kiprahnya dari kesuksesan kepemimpinan hingga aktivitas sosial berdasarkan sumber-sumber tepercaya terkini.
Pada Musyawarah Daerah (Musda) HDCI Jawa Timur pada 26 Februari 2022, Yudi Ndut terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengurus Daerah HDCI Jatim periode 2022–2025.
Semasa periode sebelumnya, ia telah memimpin HDCI Surabaya selama tiga periode.
Di bawah kepemimpinannya, HDCI Surabaya dikenal aktif dalam kegiatan bakti sosial termasuk misi kemanusiaan, renovasi rumah ibadah, hingga pemberian beasiswa pendidikan.
Pada Januari 2025, Yudi Ndut memberangkatkan 10 marbot Surabaya untuk umrah, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menjaga kebersihan dan memfasilitasi ibadah salat.
Lebih lanjut, pada Rakerda Februari 2025, semua Pengurus Cabang (Pengcab) HDCI Jatim berkomitmen untuk terus memberangkatkan marbot ke Tanah Suci.
Pada 12 Juli 2025, Yudi Ndut kembali secara aklamasi terpilih sebagai Ketua HDCI Jatim untuk masa bakti selanjutnya.
Ia menegaskan pentingnya touring dan bakti sosial sebagai dua pilar utama komunitas.
Dalam Rakercab HDCI Surabaya Januari 2024, Yudi Ndut menekankan agar kegiatan sosial didahulukan meski kegiatan touring tetap penting.
Sebanyak 33 Pengcab PBSI mendukung pencalonannya sebagai Ketua PBSI Jawa Timur periode 2022–2026.
Dukungan ini menegaskan reputasinya sebagai figur yang rendah hati dan komunikatif.
Meskipun aktif sebagai pejabat olahraga, Yudi Ndut tetap menjalankan hobinya di dunia moge.
Ia menyeimbangkan peran kepemimpinan dan hobi dengan cermat, berkat profesionalisme perusahaan miliknya.
Perjalanan hobi otomotif Yudi dimulai sejak SMP.
Ia membeli motor besar pertamanya, Suzuki Hayabusa 1300cc, lalu ketertarikannya pada Harley tercapai sejak 2008 lewat bisnis tissue minikidi miliknya.
Yudi berasal dari keluarga yang sangat toleran: sang ibu Muslim, adiknya Kristiani, dan dirinya sendiri menganut Buddha.
Filosofi itu yang mendorongnya untuk memberangkatkan marbot terlepas dari keyakinan sebagai bentuk penghargaan lintas iman.
Program bakti sosial di bawah kepemimpinannya mencakup:
• Beasiswa bagi siswa berprestasi HDCI Jatim memberi bantuan Rp 320 juta untuk 32 pelajar prestasi di Ramadan 2022.
• Renovasi rumah dan tempat ibadah.
• Donor darah dan operasi katarak.
• Bantuan seadanya untuk korban bencana.
• Memberangkatkan marbot umrah dan program bakti sosial lainnya secara konsisten
Yudi mencontohkan dalam keluarga terciptanya harmoni antar-agama: “Semua saling menghargai, ini wujud nyata toleransi”.
Menurut Yudi, perbedaan keyakinan tidak membuat seseorang berbeda secara hak dan martabat.
Baginya, “semua manusia sama di mata Tuhan” nilai universal yang diaktualisasikan melalui filantropi lintas keyakinan.