Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Terungkap! Pelaku Anarkis di DPR Ternyata Konsumsi Narkoba Sebelum Bikin Onar

25
×

Terungkap! Pelaku Anarkis di DPR Ternyata Konsumsi Narkoba Sebelum Bikin Onar

Sebarkan artikel ini
Massa demonstran bentrok dengan polisi saat aksi unjuk rasa di DPR. (Foto: Instagram @jawapos)
toplegal

TOPMEDIA – Fakta mengejutkan terungkap pasca kericuhan di depan Gedung DPR/MPR pada 25 Agustus 2025.

Polisi memastikan sebagian pelaku anarkis yang diamankan terbukti mengonsumsi narkoba beberapa hari sebelum aksi ricuh terjadi.

ROYALTI MUSIK

Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya, Kombes Ahmad David, menjelaskan hasil tes urine terhadap 337 orang yang diamankan menunjukkan 22 di antaranya positif mengandung narkoba.

Zat yang terdeteksi antara lain metamfetamin, THC, serta obat-obatan keras tertentu.

“Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan barang bukti narkoba saat diamankan. Namun, mereka terbukti menggunakan narkotika tiga hingga tujuh hari sebelum kerusuhan. Tujuannya untuk menambah motivasi sekaligus menghilangkan rasa takut saat berunjuk rasa,” ujar Ahmad di Jakarta, Selasa (2/9) malam.

Baca Juga:  Khofifah Resmi Ijinkan Sound Horeg Dengan Lima Sarat!

Ia menegaskan, para pengguna narkoba itu dijerat Pasal 127 ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sekaligus diarahkan ke program rehabilitasi agar dapat pulih secara sosial maupun medis.

Sementara itu, polisi juga menangkap enam orang tersangka yang diduga menjadi penghasut dan penyebar informasi provokatif melalui media sosial.

Keenamnya berinisial DMR, MS, SH, KA, RAP, dan FL, yang disebut berperan aktif mendorong pelajar dan anak-anak untuk ikut terlibat dalam kerusuhan di kawasan DPR/MPR, Gelora, Tanah Abang, hingga beberapa titik lain di Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, menegaskan penangkapan dilakukan setelah Satgas Gakkum Anti Anarkis mengantongi bukti kuat.

Baca Juga:  Mengenal Slogan 1312 Yang Kembali Marak

“Mereka terbukti menyebarkan ajakan dan hasutan melalui sejumlah akun media sosial. Konten itu mendorong pelajar serta anak-anak turun ke jalan, yang akhirnya membahayakan diri mereka sendiri,” ungkap Ade. (*)

TEMANISHA.COM