TOPMEDIA – Kondisi perekonomian belakangan ini memang sedang tidak baik-baik saja, ditambah kondisi global yang belum stabil.
Hal ini memicu banyak usaha gulung tikar atau melakukan efisiensi hingga gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dengan bertambahnya angkatan kerja dan pencari kerja, perlu upaya untuk mengatasinya. Upaya pemerintah untuk mencegah PHK massal salah satunya yakni dengan deregulasi kebijakan untuk industri, dengan begitu bisa menambah penciptaan lapangan kerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah berupaya untuk mencegah PHK massal, yang notabene menjadi salah satu tuntutan dan keresahan masyarakat belakangan ini. Sejalan dengan itu, pemerintah pun mendorong upaya deregulasi kebijakan di tingkat industri yang diperkirakan bisa meningkatkan penciptaan lapangan kerja.
“Itu sudah menjadi bagian daripada tugas pemerintah, tadi kami sampaikan kalau deregulasi dilanjutkan di beberapa industri di Jawa, itu akan bisa meningkatkan 100.000 lebih tenaga kerja. Ini sedang kita siapkan,” paparnya usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Jumat (5/9/2025).
Airlangga menuturkan,perekonomian secara makro menunjukkan indikator yang baik. Sedangkan secara mikro perekonomian sempat terdampak sedikit akibat eskalasi unjuk rasa.
Hal itu terlihat dari pasar saham yang melemah pada awal pekan ini, namun kini telah mengalami rebound.
Nilai tukar rupiah, lanjutnya, juga masih menguat di level Rp16.400 setelah sebelumnya sempat melemah di hadapan dolar AS.
“Senin (IHSG])turun sekitar 1,2%, tapi Selasa, Rabu relatif normal ya kemudian juga rupiah juga terjaga. Jadi hal itu menunjukan resiliensi ekonomi secara nasional,” tegasnya.
Sebelum itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga mengatakan bahwa bank sentral akan fokus mendorong pertumbuhan ekonomi, inflasi, hingga nilai tukar rupiah di tengah sentimen negatif akibat demonstrasi besar-besaran dan kericuhan oleh kelompok tak dikenal beberapa hari belakangan.
Perry mencatat bahwa nilai tukar rupiah sempat menembus Rp 16.560 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kemarin, Senin (1/9/2025). Dia mengatakan hari ini sudah berhasil distabilkan ke Rp 16.400 per dolar AS. (*)