TOPMEDIA – Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) resmi meluncurkan aplikasi Si-Boyo, sebuah platform belanja digital yang menghubungkan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) dengan pelaku UMKM lokal.
Peluncuran dilakukan di Jalan Tunjungan, Minggu (21/12/2025), sebagai langkah memperkuat digitalisasi ekonomi kerakyatan di Kota Pahlawan.
Dalam sambutannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Agus Imam Sonhaji, mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menegaskan bahwa aplikasi ini menjadi jawaban atas tantangan zaman.
“Basisnya adalah ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong dan semangat ekonomi lokal Surabaya. Meskipun digital, keberpihakan tetap kepada warga kecil, UMKM, dan ibu rumah tangga yang ingin mandiri secara ekonomi,” ujar Agus.
Dukungan UMKM dan Koperasi
Kepala Dinkopumdag Surabaya, Febrina Kusumawati, menjelaskan bahwa Si-Boyo menjadi “lapak baru” bagi UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan omzet.
Saat ini, sudah ada tujuh KKMP yang terintegrasi dengan aplikasi, di antaranya KKMP Mojo, Kertajaya, Gunung Anyar, Jagir, Sumur Welut, Jajar Tunggal, dan Banyu Urip.
“Target ke depan, seluruh KKMP di 153 kelurahan Surabaya akan segera terintegrasi dengan aplikasi Si-Boyo,” kata Febrina.
Menariknya, sistem pengantaran dalam aplikasi ini memberdayakan warga sekitar sebagai kurir.
“Kita mengoptimalkan warga sekitar sebagai kurir. Jadi ada pemberdayaan wilayah, masyarakat sekitar koperasi mendapatkan pendapatan baru. Ini yang membedakan kita dengan platform sebelah,” jelas Febrina.
Untuk menjaga harga tetap kompetitif, Pemkot Surabaya menggandeng Produk Unggulan Daerah (PUD) dan produsen langsung.
Selain itu, BMT Keuangan dan Bank Surabaya (Surya Artha Utama) turut menjadi mitra finansial KKMP dalam permodalan. Ketua KKMP Jajar Tunggal, Nur Wahyudi, menyambut baik peluncuran aplikasi ini.
“Iuran pokok dan wajib dari anggota sangat berarti sebagai modal usaha. Kami berharap kolaborasi ini menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang luas bagi Surabaya,” ujarnya.
Dengan integrasi koperasi kelurahan, dukungan UMKM, serta pemberdayaan warga sebagai kurir, pemkot optimistis aplikasi ini mampu memperkuat ekonomi lokal sekaligus membumikan semangat Ekonomi Pancasila. (*)



















