TOPMEDIA – Musim baru sepak bola Indonesia lewat kompetisi Super League 2025-2026 akan segera bergulir dengan tradisi baru. Laga pembuka bukan lagi digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, dimana juara bertahan Persib berkandang.
Melawan tradisi, laga pembuka liga dipastikan akan berlangsung di Surabaya, tepatnya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), pada Jumat, 8 Agustus 2025. Pertandingan perdana ini akan mempertemukan tuan rumah Persebaya melawan PSIM Yogyakarta.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama I.League, Ferry Paulus.
Pemilihan Surabaya bukan tanpa alasan. Persebaya dengan basis suporter yang sangat loyal dan militan, Bonek Mania, dianggap mampu menciptakan atmosfer yang luar biasa untuk mengawali kompetisi.
“Kami perlu mendapatkan ambience yang bagus dan membutuhkan penonton yang banyak. Jadi, Persebaya ini penting bagi kami untuk pembukaan,” kata Ferry Paulus.
Animo sepak bola di Kota Pahlawan yang tinggi juga menjadi pertimbangan utama. Surabaya tidak hanya pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, tetapi juga kerap dipercaya sebagai lokasi laga-laga internasional. Bahkan, Timnas PSSI dijadwalkan akan melakoni laga uji coba untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia tahap 4 melawan Timnas Kuwait dan Lebanon di GBT pada September mendatang.
Ada yang menarik dari pembukaan musim ini. Tidak seperti musim-musim sebelumnya yang mempertemukan juara Liga 1 dan Liga 2, kali ini skema tersebut ditiadakan. Bahkan, Persib Bandung yang merupakan juara bertahan tidak mendapatkan kesempatan tampil di laga perdana.
Ferry Paulus mengungkapkan bahwa keputusan ini dipengaruhi oleh insiden yang terjadi pada laga penutup musim lalu antara Persib vs Persis di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Ia menyoroti penggunaan flare dan perusakan rumput stadion yang disaksikan langsung oleh delegasi FIFA.
“Pertandingan terakhir, flare lah apa dan yang lebih parahnya lagi adalah pertandingan yang disaksikan oleh delegasi FIFA di penutupan di Bandung. Bahkan rumput dihancurkan,” tegas Ferry.
“Nah, oleh karena itu, liga melarang untuk menjadikan Persib Bandung untuk pertandingan pembuka,” tambahnya.
Musim 2025-2026 menandai era baru dalam sepak bola Indonesia dengan perubahan nama kompetisi menjadi Super League. Meskipun begitu, Ferry Paulus memastikan upacara pembukaan akan tetap digelar secara normal, sama seperti musim-musim sebelumnya.
“Pembukaan di Surabaya normal lah seperti pembukaan sebelumnya, hanya yang membedakan kalau yang lalu-lalu kan kita selalu menghadirkan juara Liga 1 dengan juara Liga 2 yang kami pertemukan,” jelasnya.
“Kali ini memang tidak ada skema dan tidak menjadi keharusan untuk melakukan pembukaan dengan klub-klub yang tadi,” tambah Ferry.
Dengan pemilihan Surabaya dan format baru ini, Super League 2025-2026 siap menyuguhkan awal musim yang penuh kejutan dan semangat baru bagi para penggemar sepak bola di Tanah Air. (*)