TOPMEDIA – Obesitas bukan sekadar soal penampilan, tetapi termasuk dalam kategori penyakit kronis yang bisa berdampak serius bagi kesehatan jika tidak segera ditangani.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes, dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KEMD, FINASIM, menjelaskan bahwa seseorang perlu bantuan medis bila indeks massa tubuh (BMI) sudah melebihi 25 atau disertai gangguan kesehatan lain.
“Kalau BMI sudah lebih dari 25 dan disertai penyakit seperti gangguan jantung, pembuluh darah, atau diabetes, sebaiknya segera ditangani secara medis,” ujar dr. Waluyo dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Rabu.
Risiko Kesehatan Akibat Obesitas
Menurut dr. Waluyo, obesitas bisa memengaruhi berbagai organ tubuh. Beban berat badan yang berlebih membuat lutut dan sendi bekerja lebih keras, bahkan untuk aktivitas sederhana seperti menaiki tangga.
Selain itu, obesitas juga bisa mengganggu hormon dan kualitas tidur, salah satunya dengan munculnya kondisi sleep apnea, yaitu gangguan tidur saat napas berhenti sejenak dan membuat seseorang terbangun secara refleks.
“Kerja jantung juga jadi lebih berat, bisa memicu hipertensi dan berujung pada gagal jantung,” tambahnya.
Pentingnya Komitmen dan Disiplin
Dokter yang berpraktik di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi ini menegaskan bahwa penanganan obesitas tidak cukup hanya menurunkan berat badan, tetapi juga harus disertai komitmen dan perubahan gaya hidup.
“Banyak pasien berhasil menurunkan berat badan lewat pengobatan, tapi naik lagi karena tidak disiplin menjaga pola hidup sehat,” kata dr. Waluyo.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengatur pola makan dan rutin beraktivitas fisik.
Bagi mereka yang belum mengalami obesitas (BMI di bawah 23) dan tidak memiliki penyakit penyerta, gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk mencegah berat badan berlebih.
Cara Mencegah dan Mengendalikan Berat Badan
Untuk menjaga berat badan ideal, dr. Waluyo menyarankan agar masyarakat:
-
Mengurangi konsumsi makanan manis dan berlemak,
-
Menjaga keseimbangan asupan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin,
-
Berolahraga secara teratur dan terukur, minimal tiga kali seminggu.
“Tidak perlu lama-lama, cukup 15 menit tapi rutin. Bisa jalan cepat atau lari kecil, yang penting dilakukan secara konsisten,” jelasnya.
Saat Gaya Hidup Tidak Cukup
Pada kondisi tertentu, lanjut dr. Waluyo, perubahan gaya hidup saja tidak cukup. Bagi pasien dengan obesitas berat, dokter bisa merekomendasikan tindakan medis tambahan, seperti operasi bariatrik untuk membantu menurunkan berat badan secara signifikan.
Ia menutup dengan pesan bahwa kunci utama keberhasilan penanganan obesitas adalah disiplin dan konsistensi. “Begitu berat badan turun, jangan berhenti di situ. Kalau tidak dijaga, berat badan bisa naik lagi,” tegasnya. (*)