Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Strategi Baru Surabaya Atasi Banjir: Saluran Diperlebar, Bozem dan Pompa Air Ditambah

33
×

Strategi Baru Surabaya Atasi Banjir: Saluran Diperlebar, Bozem dan Pompa Air Ditambah

Sebarkan artikel ini
Selain pelebaran saluran, Pemkot Surabaya juga menambah bozem dan rumah pompa.
toplegal

TOPMEDIA-Menjelang musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperkuat strategi penanganan banjir dengan pendekatan berbasis wilayah.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pola lama yang dilakukan secara parsial tidak lagi efektif untuk menghadapi curah hujan ekstrem.

HALAL BERKAH

“Kita lihat kondisi di Bali dan Jakarta, meski musim panas tetap terjadi hujan deras hingga banjir. Itu artinya, pola curah hujan sudah tidak seperti biasanya,” ujar Eri Cahyadi, Senin (29/9/2025).

Ia mengingatkan masyarakat agar tidak menutup saluran maupun sungai dengan bangunan.

“Saluran air harus tetap berfungsi. Kalau ditutup bangunan, mustahil kita bisa bebas banjir,” tegasnya.

Strategi baru ini diterapkan di sejumlah kawasan rawan, seperti Surabaya Selatan (Ahmad Yani, Ketintang, Kebonsari, Jemursari, hingga Prapen) dengan membesarkan saluran agar aliran air lebih lancar.

Baca Juga:  Kekerasan Dialami Dokter di RSUD Bhakti Dharma Husada, Pemkot Surabaya dan IDI Bakal Kawal Kasus

Hasilnya, kawasan yang dulu rawan banjir, seperti Dukuh Kupang dan sebagian wilayah Surabaya Barat (Pakal dan Benowo), kini sudah terbebas dari genangan.

Selain pelebaran saluran, Pemkot Surabaya juga menambah bozem dan rumah pompa.

Salah satunya di Ketintang, yang diarahkan ke Rumah Pompa Kebonsari untuk mengurangi beban air. Di kawasan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Ketintang, pemkot melakukan pengerukan dan membuat saluran baru yang langsung terhubung ke Kali Tengah Wiyung.

“Kalau tetap melewati perkampungan, ya perkampungan itu yang banjir. Karena itu kita buat crossing,” jelas Eri.

Program pengendalian banjir ini akan terus berlanjut hingga Surabaya benar-benar bebas genangan. Eri menargetkan percepatan penanganan rampung pada 2026.

Baca Juga:  9.299 Warga Surabaya Ucapkan Ikrar “Jogo Suroboyo, Jogo Indonesia” Demi Keamanan dan Persatuan Kota

“Kalau tidak dipercepat, selesainya bisa sampai 2029. Kasihan kampung-kampung. Jadi kita tarik percepatan di 2026,” pungkasnya.

TEMANISHA.COM