TOPMEDIA – PSSI tidak main-main mempersiapkan tim untuk menatap Piala Dunia 2026. Meski masih melewati babak keempat kualifikasi, PSSI resmi mengumumkan direktur teknik yang baru.
Alexander Thijs Jetse Zwiers, pria berusia 50 tahun yang lahir pada 15 Juni 1975 di Belanda.
Pernah menjabat sebagai Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Yordania (JFA) di tahun 2019 hingga 2025, Alexander Zwiers juga pernah menjabat Direktur Teknik Al Wahda, klub dari Uni Emirat Arab pada 2015-2018.
Saat ia menjadi Dirtek Asosiasi Sepak Bola Yordania, Timnas Yordania keluar sebagai runner-up Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar pada 2024.
Alexander turut mempengaruhi peningkatan prestasi Timnas Putri Yordania yang pernah menjuarai Arab Women’s Cup (2021).
Pengumuman Alexander sebagai Dirtek baru dilakukan di Hotel Mulia, Senayan, pada Senin (25/8/2025) malam.
Dalam jumpa pers itu dihadiri Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji, serta duo pelatih timnas, Indra Sjafri dan Nova Arianto.
Zwiers akan bekerja bersama kompatriotnya, Patrick Kluivert. Ia mengucap terima kasih atas kepercayaan PSSI yang memberinya kontrak 4 tahun. Ia mengaku tak asing dengan kultur Indonesia.
“Terima kasih atas kepercayaan dan keyakinan kalian untuk saya menjadi bagian dari proyek ini.
Lantas siapakah Zwiers? Ia diketahui menikah dengan wanita Indonesia dan sudah berumah tangga selama 25 tahun.
“Saya juga sudah tinggal di Indonesia selama empat tahun, tepatnya di Lippo Karawaci. Dan putri kami sekarang sudah di sini sejak Juli lalu,” kata Zwiers.
Nama Zwiers tidak asing di kancah sepak bola tanah air. Pengalamannya cukup mentereng. Dia sukses membawa Yordania menjadi runner up di Piala Asia 2023, sekaligus meloloskan Yordania ke Piala Dunia 2026.
Dia sukses membawa tim tersebut naik dari peringkat 98 FIFA menjadi ke-64 dalam enam tahun.
“Saya sangat percaya kesuksesan harus dibangun bersama dan itu cara membentuk dan membangun bersama. Saya juga percaya semua harus mulai dari akarnya,” tambahnya.
Dalam hari pertama pekerjaannya, Zwiers akan melakukan observasi pada 100 hari kerjanya. “Saya akan menilai dan memantau, bagaimana caranya untuk mengisi kekosongan dan menganilisis kekuatan yang dimiliki Indonesia,” kata Zwiers. (*)
