TOPMEDIA – Aktris ternama, Aurelie Moeremans, mengejutkan publik dengan pengakuannya yang blak-blakan mengenai sisi gelap rekrutmen figur publik ke dunia politik.
Melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Aurelie membongkar berbagai iming-iming yang ia tolak, mulai dari gaji fantastis hingga janji ijazah instan.
Pengakuan ini ia sampaikan sebagai respons atas keresahan yang ia rasakan melihat dinamika politik di Tanah Air.
Ditawari Ratusan Juta untuk Jadi “Boneka”
Aurelie menceritakan pengalaman pertamanya saat ditawari masuk politik pada tahun 2016. Ia dihubungi oleh seorang artis senior yang tidak terlalu dekat dengannya, dan dipertemukan dengan petinggi sebuah partai politik. Pertemuan itu langsung disodori tawaran yang sangat menggiurkan.
“Ada seorang artis senior lah telepon aku, terus aku bingung, kayak tumben-tumbenan nih, padahal kita enggak deket. Ternyata bener feeling aku, dia ngenalin aku ke bosnya, orang partai, dan aku diajak gabung. Aku langsung dikasih tahu, per bulannya dapet segini nih, ratusan juta,” ungkap Aurelie.
Namun, tawaran itu datang dengan tugas yang sangat minim substansi. Ia hanya diminta menjadi “pemanis” acara dan membacakan naskah yang sudah disiapkan saat berinteraksi dengan warga. Tugasnya seolah hanya menjadi “boneka” yang dikendalikan.
“Aku kayak boneka doang dong dikasih script, aku nggak mau dong. Akhirnya aku tolak,” tegas Aurelie, yang menunjukkan bahwa ia tidak tertarik dengan popularitas semu tanpa peran nyata.
Iming-Iming Ijazah Instan dan Pertanyaan tentang Integritas
Setelah menolak tawaran tersebut, Aurelie kembali dihadapkan pada rayuan lain. Pihak yang merekrutnya mencoba membujuk dengan cara yang lebih licik. Ketika Aurelie menolak dengan alasan tidak sempat berkuliah, ia justru ditawari jalan pintas akademis.
“Dia bilang, ‘Sebenernya kalau mau kuliah bisa kok diatur nanti kamu langsung S2 aja, nanti S1-nya udahlah kamu ikutin arahan aku aja nanti kita bikin singkat aja’,” tutur Aurelie menirukan ucapan orang tersebut.
Tawaran janggal ini semakin meyakinkan Aurelie bahwa ada masalah besar dalam sistem politik di Indonesia. “Aku mikir dong. Kuliah aja bisa nggak ikut aturan gitu, apalagi yang lain,” katanya.
Berdasarkan rentetan pengalamannya, Aurelie menyimpulkan bahwa ada masalah yang mengakar dalam sistem perekrutan politik di Indonesia yang perlu segera diubah.
Pesan untuk Figur Publik Lain
Menutup videonya, Aurelie menyampaikan pesan mendalam kepada para figur publik lainnya agar tidak terjun ke dunia politik hanya karena iming-iming uang.
Ia menekankan pentingnya niat tulus untuk membawa perubahan positif bagi Indonesia.
“Ya harapan aku untuk public figure, ya sebenernya siapa aja sih yang mendapatkan penawaran seperti aku dulu, kalau misalnya mau diterima, jangan diterima cuma karena uangnya cocok karena gede banget, tapi harusnya karena kamu bisa kasih sesuatu untuk bikin Indonesia jadi lebih baik lagi,” jelas Aurelie.
Pengakuan ini membuka mata publik tentang bagaimana popularitas sering kali dimanfaatkan untuk kepentingan politik tanpa mempertimbangkan kompetensi dan niat tulus, yang seharusnya menjadi hal utama dalam membangun bangsa. (*)
