Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Siapkan Diri Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemkot Keruk Saluran hingga Tambah Rumah Pompa

8
×

Siapkan Diri Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemkot Keruk Saluran hingga Tambah Rumah Pompa

Sebarkan artikel ini
Berbagai upaya dilakukan, mulai dari pengerukan saluran air, pembersihan drainase, hingga penambahan rumah pompa di sejumlah titik rawan banjir. IST
toplegal

TOPMEDIA-Menyambut datangnya musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperkuat langkah antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem.

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari pengerukan saluran air, pembersihan drainase, hingga penambahan rumah pompa di sejumlah titik rawan banjir.

HALAL BERKAH

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, mengatakan bahwa pemeliharaan fasilitas pengendalian banjir menjadi fokus utama jelang musim penghujan tahun ini.

“Menjelang musim hujan, tim Satgas atau pasukan merah rutin melakukan pengerukan saluran. Banyak saluran yang mengalami pendangkalan karena sampah dan sedimen, sehingga perlu dikeruk agar kapasitas air kembali optimal,” ujar Syamsul, Kamis (6/11/2025).

Selain normalisasi saluran, Pemkot juga melakukan pemeliharaan pompa air, pintu air, dan pintu laut yang terhubung ke muara. Langkah ini penting agar seluruh sistem pengendalian air berfungsi maksimal saat curah hujan tinggi.

Baca Juga:  Ditanya Soal Uang Rp4 Miliar Reza Gladys, Nikita Mirzani: Saya Ini Publik Figur Pak, Wajar Itu

Syamsul menjelaskan, prioritas utama tahun ini adalah penanganan genangan di wilayah Surabaya Selatan.

Beberapa proyek rumah pompa baru tengah dibangun, antara lain Menanggal (belakang Cito), Ahmad Yani (depan Taman Pelangi), Ketintang, Karah, dan Rungkut Menanggal.

“Saat ini progres pembangunan sudah mencapai 70 persen. Kami targetkan seluruh proyek rumah pompa selesai pada akhir November, dan sisanya rampung Desember 2025,” tambahnya.

Selain membenahi infrastruktur, Pemkot Surabaya juga rutin berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memperoleh peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem.

“Biasanya kami mendapat peringatan satu hingga dua jam sebelum hujan turun. Informasi ini sangat membantu untuk menyiapkan pompa dan membuka pintu air lebih awal,” jelas Syamsul.

Baca Juga:  Pernah Magang di DPR RI, Mayang Lucyana Tak Tahu Menahu Soal Gaji dan Tunjangan

Masyarakat juga dapat memantau kondisi cuaca melalui situs WOFI Juanda. Warna merah menandakan hujan deras, kuning untuk hujan sedang, dan hijau menunjukkan kondisi gerimis.

Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, mengonfirmasi bahwa wilayah Surabaya kini resmi memasuki musim penghujan. Intensitas hujan diprediksi bervariasi dari sedang hingga lebat, terutama pada siang dan malam hari.

“Selain curah hujan tinggi, pada 6–7 November juga terjadi gelombang pasang maksimum di Selat Madura yang bisa menyebabkan banjir rob di kawasan pesisir,” kata Ady.

Menurutnya, tingginya curah hujan dipengaruhi oleh fenomena Muson Barat dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang membawa tambahan uap air dari Samudera Hindia.

Baca Juga:  Siapkan 4 Bozem Baru untuk Kendalikan Banjir di Surabaya

Ady mengimbau masyarakat agar rutin membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing agar tidak tersumbat saat hujan deras.

Ia juga mengingatkan warga untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG atau situs satelit BMKG yang diperbarui setiap 10 menit.

“BMKG juga bekerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk memasang display informasi cuaca dan penangkar hujan, terutama di wilayah pesisir. Ini penting untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat dan nelayan,” pungkasnya

 

TEMANISHA.COM