TOPMEDIA – Para pencinta gadget, terutama pengguna setia Samsung, pasti sudah sangat akrab dengan nama Exynos. Chipset “otak” buatan Samsung ini sering sekali memicu diskusi hangat di komunitas teknologi, terutama saat dibandingkan dengan kompetitor terdekatnya. Ada yang memujinya karena integrasi ekosistem yang apik, namun tak jarang ada yang melirik sebelah mata soal urusan performa puncaknya.
Memasuki tahun 2025, perkembangan teknologi semikonduktor semakin gila-gilaan, dan Exynos terus berevolusi untuk membuktikan taringnya. Buat kamu yang sedang menimbang-nimbang ingin meminang smartphone dengan jeroan ini, yuk simak lima fakta menarik chipset Exynos yang harus kamu ketahui agar tidak salah pilih!
1. Buatan Mandiri Sang Raksasa Teknologi
Fakta pertama yang paling mendasar adalah Exynos merupakan produk orisinal dari Samsung Electronics. Tidak banyak produsen smartphone di dunia yang memiliki kemampuan untuk merancang sekaligus memproduksi chipset mereka sendiri secara massal. Dengan membuat chipset sendiri, Samsung punya kontrol penuh atas integrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak. Hal ini memungkinkan optimasi fitur-fitur khusus, seperti pengolahan gambar pada kamera Galaxy yang seringkali punya karakteristik warna unik berkat bantuan Image Signal Processor (ISP) di dalam Exynos.
2. Kolaborasi Epik Bersama AMD
Beberapa tahun belakangan, Exynos mencuri perhatian dunia lewat kerjasama strategis dengan AMD, raksasa kartu grafis ternama. Kolaborasi ini melahirkan arsitektur GPU Xclipse yang berbasis teknologi RDNA. Efeknya sangat terasa pada pengalaman visual saat bermain game berat, di mana chipset Exynos mampu menghadirkan fitur Ray Tracing sekelas konsol ke layar smartphone. Ini menjadi bukti bahwa Samsung sangat serius ingin memanjakan para gamers mobile dengan kualitas grafis yang lebih realistis dan detail.
3. Pionir dalam Teknologi Manufaktur Terkini
Sebagai salah satu pemilik pabrik pengecoran (foundry) terbesar di dunia, Samsung sering menggunakan Exynos sebagai etalase teknologi fabrikasi terbaru. Exynos seringkali menjadi salah satu chipset pertama di dunia yang menggunakan teknologi fabrikasi 4nm atau bahkan 3nm yang lebih kecil. Secara sederhana, semakin kecil angka fabrikasi (nanometer), maka semakin banyak transistor yang bisa ditanamkan. Hasilnya adalah efisiensi daya yang lebih baik dan performa yang lebih kencang tanpa membuat baterai cepat terkuras habis.
4. Perbedaan Regional yang Terkenal
Fakta unik yang sering bikin heboh adalah strategi distribusi regional Samsung. Biasanya, Samsung merilis smartphone flagship yang sama namun dengan chipset berbeda di wilayah tertentu. Misalnya, versi Amerika Serikat menggunakan Snapdragon, sedangkan versi Indonesia dan Eropa menggunakan Exynos. Hal ini sempat menjadi perdebatan panjang terkait perbedaan performa dan suhu. Namun, di versi-versi terbaru seperti Exynos 2400 dan seterusnya, Samsung berhasil memperkecil celah performa tersebut hingga hampir tidak terasa perbedaannya oleh pengguna awam.
5. Fokus Besar pada Kecerdasan Buatan (AI)
Mengikuti tren teknologi masa depan, Exynos kini sangat fokus pada pengembangan NPU (Neural Processing Unit) yang sangat kuat. Chipset Exynos dirancang untuk menangani tugas-tugas berbasis AI secara instan langsung di perangkat (on-device AI). Mulai dari pengenalan suara yang lebih akurat, fitur terjemahan langsung, hingga optimasi baterai yang mempelajari kebiasaan penggunanya. AI ini bekerja di balik layar untuk memastikan smartphone kamu tetap smooth dan cerdas dalam membantu aktivitas harianmu.
Memilih chipset memang soal kecocokan dengan kebutuhan harianmu, dan Exynos terbukti terus berinovasi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya.
(Respatih)
