TOPMEDIA-Elena Rybakina tampil luar biasa di ajang WTA Finals 2025 setelah mengakhiri empat kekalahan beruntun melawan Iga Swiatek.
Petenis asal Kazakhstan itu menundukkan unggulan kedua dunia dengan skor 3-6, 6-1, 6-0 dalam waktu 1 jam 37 menit, Senin (3/11/2025) waktu setempat.
Kemenangan impresif tersebut membuat Rybakina memperbaiki rekor menjadi 2-0 di fase grup dan memastikan diri melaju ke semifinal WTA Finals untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Ia juga mengamankan posisi sebagai unggulan pertama Grup Serena Williams setelah Amanda Anisimova meraih kemenangan di laga lain.
Rybakina menunjukkan ketenangan luar biasa meski sempat kalah di set pembuka.
Dengan kemenangan ini, ia menjadi pemain kedua pada tahun 2025 yang mampu mengalahkan Swiatek setelah kehilangan set pertama, prestasi yang sebelumnya hanya dicapai oleh Madison Keys di Australia Terbuka.
“Dia bermain dengan intensitas tinggi sejak awal,” kata Rybakina seusai pertandingan. “Saya sedikit lambat memulai, dan dia langsung mematahkan servis saya. Tapi di set kedua, saya mulai menemukan ritme dan memaksakan permainan saya,” ungkap Rybakina seperti dilansir WTA.
“Servis saya jauh lebih baik, dan saya puas bisa bermain lebih agresif di setiap poin. Saya sangat senang dengan performa hari ini,” tambahnya.
Meski kalah, Swiatek masih memiliki catatan luar biasa musim ini, 54 kemenangan dan hanya dua kekalahan setelah memenangi set pertama.
Namun Rybakina berhasil menambah satu kekalahan lagi dalam statistik tersebut dan memperbaiki rekor pribadinya menjadi 8-15 saat kalah di set pembuka musim ini.
Kemenangan ini juga memperpanjang rentetan positif Rybakina di tur Asia.
Petenis 26 tahun itu telah memenangkan delapan pertandingan terakhir yang ia mainkan dan 10 dari 11 laga terakhirnya, dengan satu-satunya kekalahan datang dari petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka.
“Saya bermain sangat baik dalam beberapa pekan terakhir,” ujar Rybakina.
“Setiap pertandingan saya berusaha memperhatikan detail kecil, dan hasilnya mulai terlihat. Saya sangat bersemangat untuk melanjutkan performa ini melawan para pemain terbaik dunia,” jelasnya.
Meski Swiatek memulai laga dengan cepat dan mematahkan servis Rybakina di awal pertandingan break ke-315 yang ia konversi musim ini, hal itu ternyata menjadi satu-satunya break point yang ia raih sepanjang laga.
Sejak set kedua, Rybakina tampil dominan. Servisnya semakin tajam, pengembalian bolanya presisi, dan Swiatek tampak kesulitan mengimbangi ritme permainan lawannya.
Dua set terakhir berjalan sepihak, menunjukkan betapa kuatnya Rybakina saat berada dalam performa terbaiknya.
Jika konsistensinya berlanjut, para peserta lain di WTA Finals harus waspada, karena Rybakina kini terlihat seperti pemain yang sulit dihentikan.
