TOPMEDIA — Penguatan nilai tukar ringgit mendorong lonjakan wisatawan Malaysia yang melancong ke luar negeri selama libur musim panas ini.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, menyebut bahwa destinasi favorit warganya kini meliputi Thailand, Jepang, dan Indonesia.
“Dengan menguatnya ringgit, sementara rupiah dan baht tetap melemah, hal ini tentu mendorong lebih banyak warga Malaysia berlibur ke luar negeri,” ujar Anwar Ibrahim seperti dikutip Liputan 6 dari Says, Minggu (18/10/2025).
Pernyataan itu disampaikan menanggapi pertanyaan anggota parlemen Tebrau, Jimmy Puah, terkait laporan bahwa sekitar 200 ribu warga Malaysia melintasi perbatasan ke Thailand selama libur Hari Malaysia baru-baru ini.
Diperkirakan, publik Negeri Jiran menghabiskan hampir 50 juta ringgit atau sekitar Rp196 miliar untuk berbelanja dan berlibur di Hat Yai dan provinsi sekitarnya.
Hingga saat ini, ringgit telah menguat 5,8 persen dan menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di ASEAN tahun ini.
Untuk menjaga keseimbangan antara pariwisata keluar dan dalam negeri, Anwar mengatakan pemerintah telah memperkenalkan sejumlah langkah, termasuk keringanan pajak hingga seribu ringgit untuk pengeluaran wisata domestik dalam program “Belanjawan 2026.”
Anwar juga mengingatkan para pelaku industri wisata lokal agar menjaga harga tetap wajar. Ia menyoroti tingginya biaya makanan dan layanan di Langkawi yang dikhawatirkan dapat mengurangi minat wisatawan.
“Langkawi tetap lebih indah dan asri dibandingkan banyak destinasi lain, tapi biaya tinggi telah jadi perhatian utama. Menteri Keuangan kedua dan Menteri Besar Kedah telah diminta mencari cara menurunkan harga,” katanya.
Meski demikian, Malaysia tetap menjadi negara dengan kunjungan wisatawan tertinggi di Asia Tenggara. Hingga Agustus 2025, Negeri Jiran mencatat 28,2 juta kunjungan wisatawan mancanegara, naik 14,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, di sisi lain, melemahnya rupiah terhadap ringgit justru memberi keuntungan bagi sektor pariwisata Indonesia.
Direktur Biro Perjalanan Flywind Holidays, Razly Mohamed, menyebut Indonesia kini menjadi destinasi kedua paling populer bagi warga Malaysia setelah Thailand.
“Faktor utamanya adalah depresiasi rupiah, penerbangan langsung yang terjangkau dan sering, serta paket domestik yang jauh lebih bernilai,” ujarnya kepada New Straits Times.
Menurut Razly, Indonesia menyumbang sekitar 50 persen dari total pemesanan di biro perjalanannya. Destinasi favorit wisatawan Malaysia antara lain Batam, Bali, Jakarta, Bandung, Banda Aceh, Padang, Bukittinggi, Yogyakarta, dan Medan.
Presiden Asosiasi Badan Pariwisata Malaysia, Datuk Mohd Khalid Harun, menambahkan bahwa selain faktor nilai tukar, kedekatan geografis, ketersediaan makanan halal, serta banyaknya atraksi dan promosi wisata kompetitif menjadi daya tarik utama bagi wisatawan Malaysia.
“Ini membuat perjalanan yang direncanakan lebih mudah dan aman bagi wisatawan Muslim dari Malaysia,” katanya.
Bagi Indonesia, Malaysia merupakan pasar utama wisatawan mancanegara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024, jumlah kunjungan wisatawan asal Malaysia mencapai 2,27 juta, naik 19,83 persen dibanding tahun sebelumnya.
Posisi berikutnya ditempati Australia (1,67 juta), Singapura (1,40 juta), China (1,19 juta), dan Timor Leste (776 ribu kunjungan). (*)