TOPMEDIA – La Liga akan kembali bergulir pada tanggal 17 Agustus 2025. Namun sebelum dibukanya liga tempat dominasi klub asal Madrid dan Barcelona, Real Madrid layangkan protes dini ke FIFA soal rencana pertandingan Villlareal vs Barcelona digelar di Amerika Serikat.
Klub yang bermarkas di Santiago Bernabéu itu tidak setuju rencana gelaran pekan ke-17 itu digelar di luar Spanyol.
Laga Villareal vs Barcelona sejatinya digelar di Estadio de la Ceramica pada 21 Desember 2025. Namun, duel itu direncanakan digelar di Amerika Serikat sebagai upaya promosi LaLiga kepada masyarakat negeri Paman Sam itu.
Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) berdalih bahwa rencana ini adalah ide lama. Bahkan, RFEF telah mengeluarkan izin untuk pekan tersebut digelar di Amerika.
Kini Federasi tinggal menunggu persetujuan UEFA dan FIFA sebagai keputusan akhir untuk boleh tidaknya.
Namun rencana ini tidak mendapatkan sambutan positif dari beberapa pihak di negeri Matador itu.
Real Madrid yang paling getol menolak rencana tersebut. Menurut penguasa liga Spanyol dengan 36 gelar itu, FIFA memiliki aturan melarang liga domestik digelar di luar wilayah.
Oleh karenanya, Madrid secara terbuka meminta FIFA untuk menolak rencana gelaran LaLiga tersebut di luar Spanyol.
Real juga meminta RFEF mencabut rekomendasi dan juga Pengadilan Tinggi Olahraga Spanyol untuk melarang laga tersebut dipindah ke California.
“Real Madrid ingin menyampaikan kepada para anggotanya, para pendukung, dan penggemar sepakbola secara umum, untuk menolak dengan tegas usulan memainkan pertandingan LaLiga pekan ke-17 antara Villarreal CF dan FC Barcelona di luar Spanyol,” demikian pernyataan klub itu dari laman resmi mereka.
Menurutnya, langkah ini diterapkan tanpa informasi dan konsultasi dengan klub peserta liga sebelumnya.
Ide dan rencana ini dianggap melanggar prinsip dasar resiprositas teritorial yang mengatur kompetisi liga dua putaran (Round Robin; Laga Home dan Laga Away), mengubah keseimbangan kompetisi, dan memberikan keuntungan penyelenggaraan bagi pihak lain yang mengajukan permintaan tersebut.
Madrid meminta seluruh kompetisi domestik diselenggarakan yang sama bagi semua tim di dalam negeri.
“Mengubah aturan secara sepihak melanggar kesetaraan antar pesaing, mengkompromikan legitimasi hasil, dan menciptakan preseden yang tidak dapat diterima.”
Tak sampai di situ, hal ini dapat membuka pintu bagi pengecualian berdasarkan kepentingan selain kepentingan olahraga semata.
“Ini akan sangat mempengaruhi integritas olahraga dan berisiko mencemari kompetisi,” sorot Madrid.
Rencana ini dinilai akan menimbulkan konsekuensi fatal jika tetap diselenggarakan, sebab akan menjadi perubahan di internal kompetisi di dunia sepak bola Spanyol.
Setiap rencana dan keinginan seperti ini, seharusnua melalui persetujuan bulat dari seluruh klub peserta LaLiga. (*)