TOPMEDIA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan bahwa proyek Surabaya Regional Rail Link (SRRL), sistem kereta rel listrik (KRL) yang akan menghubungkan enam wilayah metropolitan, segera memasuki tahap perencanaan teknis.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah penyusunan detail engineering design (DED) untuk pelaksanaan awal proyek.
“Kami sudah identifikasi segmen pelaksanaan pertama, dan DED akan menjadi fokus kami selama satu tahun ke depan,” ujar Emil usai menghadiri The 54th Earoph Regional Conference di Jakarta, Senin (6/10/2025).
SRRL dirancang untuk meningkatkan kapasitas angkutan kereta api di wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Dengan pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi, kapasitas angkutan diproyeksikan meningkat hingga tiga kali lipat.
Emil juga menambahkan bahwa setiap stasiun yang dilewati SRRL akan dikembangkan sebagai kawasan transit oriented development (TOD), yaitu konsep kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi publik.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa pembangunan fisik proyek SRRL akan dimulai pada tahun 2029.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Arif Anwar, menjelaskan bahwa tahap pertama mencakup pembangunan jalur ganda sepanjang 27 kilometer dari Stasiun Surabaya Gubeng hingga Stasiun Sidoarjo.
“Fase pertama yang telah mendapatkan pendanaan akan dimulai dari Stasiun Gubeng hingga Sidoarjo,” kata Arif.
Tahap awal proyek ini didukung oleh pendanaan sebesar USD 250 juta atau sekitar Rp 4,1 triliun melalui pinjaman dari Bank Pembangunan Jerman (KfW).
Selain pembangunan jalur, proyek ini juga mencakup peningkatan fasilitas di sejumlah stasiun utama seperti Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, Gedangan, dan Sidoarjo, serta pembangunan Depo Sidotopo sebagai pusat operasional dan perawatan kereta.
Proyek SRRL menjadi bagian dari program prioritas pembangunan nasional 2025–2029 dan diharapkan mampu melayani lebih dari 200 ribu penumpang setiap hari.
Dengan dukungan pendanaan internasional dan konsep TOD yang terintegrasi, SRRL diyakini akan menjadi solusi transportasi massal modern bagi kawasan metropolitan Surabaya dan sekitarnya.
Pemerintah daerah dan pusat kini bersinergi untuk memastikan tahapan teknis berjalan sesuai target, demi mewujudkan konektivitas yang efisien dan berkelanjutan di Jawa Timur. (*)