TOPMEDIA – Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) menegaskan komitmennya untuk melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam penyediaan konsumsi jemaah haji tahun 1447 H/2026 M.
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan mengoptimalkan potensi daerah sekaligus memastikan layanan haji lebih berkualitas.
Dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur, menteri yang akrab disapa Gus Irfan ini menegaskan bahwa pelibatan UMKM akan dilakukan dengan koordinasi pemerintah daerah.
“Kami mendukung penuh pelibatan UMKM dalam penyediaan konsumsi jemaah haji. Ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan potensi daerah,” ujarnya dikutip, Rabu (19/11).
Ia juga menjajal sejumlah produk makanan ready to eat buatan UMKM Jawa Timur yang dinilai memiliki potensi besar untuk masuk dalam suplai konsumsi jemaah.
Pertemuan Gus Irfan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut membahas berbagai aspek persiapan haji 2026.
Mulai dari kesiapan Asrama Haji Sukolilo, Kantor Wilayah Kemenhaj, layanan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), hingga pembahasan kuota haji reguler dan kuota Petugas Haji Daerah (PHD).
“Kemenhaj dan Pemprov Jawa Timur sudah menjalin koordinasi intens untuk memastikan pelayanan terbaik bagi jemaah. Untuk PHD, kami menegaskan bahwa pejabat maksimal setingkat eselon IV yang dapat terlibat demi menjaga kualitas layanan,” jelas Gus Irfan.
Lebih lanjut, Gus Irfan menyebutkan bahwa bagi kabupaten/kota yang belum memiliki PLHUT, pelayanan haji dan umrah sementara masih bergabung dengan kantor Kementerian Agama setempat.
Hal ini dilakukan agar seluruh jemaah tetap mendapatkan akses layanan yang memadai meski infrastruktur belum sepenuhnya tersedia.
Kebijakan Kemenhaj RI untuk melibatkan UMKM dalam penyediaan konsumsi jemaah haji 2026 menjadi langkah strategis dalam mendukung ekonomi lokal sekaligus meningkatkan kualitas layanan haji.
Gus Irfan menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah akan terus diperkuat, sementara pembangunan PLHUT di berbagai wilayah akan dipercepat.
“Kami ingin memastikan jemaah haji mendapatkan pelayanan terbaik, sekaligus memberi ruang bagi UMKM untuk tumbuh dan berkontribusi,” pungkasnya. (*)



















