TOPMEDIA – Industri kreatif telah berkembang menjadi salah satu sektor strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Di era digital, sektor ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga membuka peluang wirausaha yang luas bagi generasi muda.
Dengan dukungan teknologi, akses pasar global, dan kekayaan budaya lokal, industri kreatif Indonesia menjadi ladang subur bagi inovasi dan ekspansi bisnis.
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sektor ekonomi kreatif menyumbang lebih dari 7,8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2024, dengan nilai mencapai Rp 1.300 triliun.
Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kontribusi ekonomi kreatif terbesar di Asia Tenggara.
Kontribusi dan Peluang Wirausaha Industri Kreatif
Sektor ekonomi kreatif pada tahun 2024 berkontribusi terhada PDB sebesar Rp 1.300 triliun. Angka tersebut setara dengan 7,8% PDB nasional.
Selain berkontribusi terhadap PDB, sektor in juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar 22,2 juta orang. Sektor ini cukup potensial, apalagi pertumbuhan tahunan mencapai 5,3%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Subsektor Unggulan
Berdasarkan data BPS dan Kemenparekraf, tiga subsektor industri kreatif dengan kontribusi terbesar adalah:
1. Kuliner – Subsektor ini meliputi UMKM makanan lokal, cloud kitchen, hingga franchise yang mampu berkontribusi sebesar 41% terhadap PDB.
2. Fashion – Subsektor ini meliputi brand modest wear, sustainable fashion, dan ekspor tekstil yang mampu berkontribusi sebesar 18% terhadap PDB.
3. Kriya (kerajinan) – Subsektor ini meliputi produk handmade, dekorasi rumah, dan kerajinan lainnya dengan negara tujuan ekspor utama yakni Eropa dan AS. Kontribusinya terhadap PDB sebesar 18%.
Subsektor lainnya yang menunjukkan pertumbuhan pesat meliputi aplikasi dan game digital, musik, film, animasi, serta desain komunikasi visual.
Potensi Ekspor
Pada tahun 2024 nilai ekspor ekonomi kreatif mencapai USD 26,9 miliar dengan negara tujuan utama yakni Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Korea Selatan. Untuk produk ekspor unggulannya seperti fashion, kerajinan, animasi, hingga konten digital.
Mayoritas pelaku usaha di sektor ini adalah UMKM dan wirausaha muda. Mereka memanfaatkan marketplace digital, media sosial, dan platform kreatif seperti TikTok Shop, Shopee, Etsy, dan Behance untuk memasarkan produknya.
Industri kreatif Indonesia menawarkan peluang wirausaha yang sangat menjanjikan, terutama bagi generasi muda yang melek teknologi dan memiliki kreativitas tinggi.
Dengan kontribusi signifikan terhadap PDB, daya serap tenaga kerja yang besar, dan potensi ekspor yang terus meningkat, sektor ini layak menjadi prioritas dalam strategi pembangunan ekonomi nasional.
Pemerintah dan pelaku industri perlu memperkuat ekosistem wirausaha kreatif melalui:
– Pelatihan keterampilan digital dan manajerial
– Fasilitasi akses pembiayaan dan inkubasi bisnis
– Promosi produk kreatif ke pasar global
– Perlindungan kekayaan intelektual dan sertifikasi produk
Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan kolaborasi lintas sektor, industri kreatif dapat menjadi motor baru ekonomi Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi. (*)