Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Popok Kain: Inovasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan dan Peluang Bisnis Baru di Surabaya

18
×

Popok Kain: Inovasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan dan Peluang Bisnis Baru di Surabaya

Sebarkan artikel ini
Founder dan CEO Bumbi, Celia Siura, menekankan bahwa perubahan gaya hidup ini juga menciptakan kesempatan pasar baru.
toplegal

TOPMEDIA-Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Bumbi, sebuah gerakan sosial peduli lingkungan, tengah mendorong tren baru dalam gaya hidup keluarga modern: penggunaan popok kain reusable sebagai pengganti popok sekali pakai.

Program ini menjadi bagian dari ajang internasional Bloomberg Mayor Challenge 2025, di mana Surabaya berhasil masuk sebagai salah satu dari 50 finalis dunia.

TOP LEGAL PRO

Tidak hanya sebatas kampanye lingkungan, inisiatif ini juga membuka ruang baru bagi entrepreneurship berbasis gaya hidup berkelanjutan.

Produksi popok kain melibatkan pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas di Surabaya, sehingga menghadirkan nilai sosial sekaligus potensi bisnis yang inklusif.

Menurut Kepala DLH Surabaya, Dedik Irianto, popok kain menawarkan empat keuntungan utama: mengurangi limbah popok sekali pakai yang mendominasi sampah kota, lebih sehat untuk bayi karena terbuat dari katun, lebih hemat bagi keluarga, dan membuka peluang usaha lokal.

Baca Juga:  Wali Kota Eri Cahyadi Pimpin Gerak Cepat Pembersihan Kota Surabaya Pasca Aksi Massa

“Dengan popok kain, orang tua bisa menghemat pengeluaran bulanan sekaligus berkontribusi menjaga lingkungan,” jelasnya.

Dari sisi gaya hidup, penggunaan popok kain mulai diposisikan sebagai pilihan modern bagi keluarga muda yang peduli kesehatan bayi sekaligus sadar lingkungan.

Bahkan, Pemkot Surabaya menggandeng RSIA Kendangsari untuk memasukkan popok kain dalam paket melahirkan, sehingga ibu baru bisa langsung mengenal alternatif ini.

Founder dan CEO Bumbi, Celia Siura, menekankan bahwa perubahan gaya hidup ini juga menciptakan kesempatan pasar baru. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, produk popok kain bisa menjadi tren lifestyle ramah lingkungan yang berkelanjutan.

“Kami ingin orang tua merasakan langsung manfaatnya. Setelah mencoba, mereka akan sadar bahwa ini lebih sehat, lebih hemat, dan lebih baik untuk bumi,” ujarnya.

Baca Juga:  Harga Emas Antam Turun Rp9.000/Gram per 6 Agustus, Saatnya Beli?

Lebih jauh, Celia menambahkan bahwa gaya hidup ramah lingkungan tidak hanya soal pilihan produk, tetapi juga cara pandang baru.

Menggunakan popok kain berarti ikut menjaga kualitas air sungai yang menjadi sumber air minum warga. Hal ini menegaskan bahwa gaya hidup eco-friendly bukan hanya tren, tetapi kebutuhan masa depan.

Dengan dukungan pemerintah, kolaborasi komunitas, dan keterlibatan masyarakat, Surabaya bukan hanya bergerak menuju kota bebas sampah popok, tetapi juga melahirkan ekosistem entrepreneur baru di bidang produk ramah lingkungan.

Inisiatif ini menjadikan popok kain bukan sekadar kebutuhan rumah tangga, melainkan simbol lifestyle modern yang peduli kesehatan, ekonomi keluarga, dan keberlanjutan lingkungan.

TEMANISHA.COM