TOPMEDIA – Pondok pesantren dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pergerakan ekonomi masyarakat. Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menyebut pesantren bukan hanya sebagai pusat pendidikan dan keagamaan, tetapi juga bisa dikembangkan sebagai entitas ekonomi produktif.
“Setiap pondok pesantren sebenarnya sangat memungkinkan berpotensi menjadi tempat pergerakan ekonomi,” ujar Farida dikutip, Kamis (27/11).
Farida menjelaskan, pondok pesantren merupakan tempat berkumpulnya berbagai kalangan, mulai dari santri, guru, hingga majelis, yang semuanya memiliki potensi ekonomi.
Kementerian Koperasi mendorong agar pesantren dapat mengembangkan badan usaha berbasis koperasi untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan.
Ia mencontohkan keberhasilan Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Bandung dan Koperasi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Jawa Timur yang sukses mengelola usaha produktif.
“Kesuksesan koperasi pesantren ini bisa diduplikasi di tempat lain agar ekosistem pesantren dapat berkonsolidasi membangun jaringan ekonomi,” kata Farida.
“Karena pada dasarnya pondok pesantren itu sangat berdaya dan mampu untuk kita konsolidasi menjadi lembaga ekonomi,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, Ari Permana, menegaskan bahwa tujuan sosialisasi dan Bimtek adalah menjadikan pesantren tidak hanya sebagai entitas sosial dan pendidikan, tetapi juga sebagai entitas ekonomi.
“Entitas ekonomi yang tidak hanya memberi dampak bagi pondok pesantren tersebut, tapi juga bisa memberi dampak luas terhadap ekonomi di sekitarnya,” ujarnya. (*)
