TOPMEDIA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Koordinator Wilayah Surabaya menyatakan komitmennya untuk memperketat pengawasan di seluruh hotel anggota, menyusul penggerebekan pesta seks sesama jenis yang terjadi di salah satu hotel di Surabaya beberapa waktu lalu.
Ketua Harian PHRI Korwil Surabaya, Firman Sudi Permana, menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk menindaklanjuti arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sekaligus menjaga citra Kota Pahlawan sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan berbudaya.
“Kami dari PHRI sudah berkomitmen. Alhamdulillah, kami diberi kesempatan oleh Pak Wali Kota untuk menerima masukan. Karena dampaknya bukan hanya bagi sektor pariwisata, tapi juga menyangkut budaya dan citra kota,” ujar Firman saat ditemui di Surabaya, Senin (28/10).
Firman menilai kasus tersebut tidak hanya mencoreng nama baik industri perhotelan, tetapi juga bisa memengaruhi tingkat okupansi hotel di Surabaya.
Karena itu, pihaknya akan memperkuat sistem pengawasan internal di seluruh lini operasional hotel.
“Kami akan mempertajam sistem pengawasan mulai dari keamanan, resepsionis, hingga seluruh aspek pelayanan agar lebih waspada,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, PHRI Surabaya akan segera menerbitkan surat edaran kepada seluruh anggota untuk memperketat pengawasan dan meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian serta Pemerintah Kota Surabaya.
“Kalau ada indikasi aktivitas yang mencurigakan, misalnya jumlah tamu yang tidak wajar dalam satu kamar, maka harus segera dicegah. Petugas hotel bisa langsung melapor ke Command Center 112 seperti yang diarahkan Pak Wali Kota,” tambah Firman.
PHRI berharap upaya ini dapat memulihkan kepercayaan masyarakat dan wisatawan terhadap sektor perhotelan di Surabaya.
Selain itu, langkah ini juga diharapkan menjadi bentuk tanggung jawab moral pelaku usaha dalam menjaga nilai-nilai sosial dan ketertiban di lingkungan kerja.
“Keamanan dan kenyamanan tamu adalah prioritas utama. Kami ingin memastikan bahwa setiap hotel di Surabaya tetap menjadi tempat yang aman dan ramah bagi semua wisatawan,” kata Firman.
Dengan pengawasan yang lebih ketat dan kerja sama lintas sektor, PHRI Surabaya optimistis industri perhotelan di kota ini tetap tumbuh positif, tanpa mengorbankan nilai-nilai moral dan citra Surabaya sebagai kota yang menjunjung tinggi budaya dan ketertiban. (*)



















