TOPMEDIA – Perusahaan kuliner milik juri MasterChef Indonesia (MCI), Arnold Poernomo, yakni ArnoldPo Corporation Pty Ltd, resmi dinyatakan dilikuidasi sejak 27 Mei 2025, berdasarkan dokumen resmi yang dirilis oleh Australian Securities and Investments Commission (ASIC).
ArnoldPo Corporation Pty Ltd terdaftar di negara bagian New South Wales, Australia, dan dikenal sebagai entitas yang bergerak di bidang manajemen usaha kuliner, konsultasi bisnis makanan, serta pengembangan produk gastronomi.
Nama perusahaan ini erat dikaitkan dengan jaringan bisnis dan reputasi Chef Arnold di ranah internasional.
Dalam data resmi ASIC, disebutkan bahwa likuidasi dilakukan dengan menunjuk firma Worrells Solvency & Forensic Accountants sebagai likuidator.
Proses ini bertujuan untuk meninjau kondisi keuangan perusahaan, membayar kewajiban kepada kreditor, serta menyelesaikan seluruh urusan hukum dan administrasi yang masih tersisa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan langsung dari Chef Arnold mengenai alasan pembubaran perusahaannya di Australia.
Namun, sejumlah analis bisnis menduga bahwa tekanan ekonomi pasca-pandemi, serta pergeseran fokus operasional ke Asia Tenggara, menjadi kemungkinan faktor penyebab.
ArnoldPo Corporation sempat dikenal mengelola sejumlah proyek F&B (Food and Beverage) di kawasan Sydney, termasuk kolaborasi dengan beberapa chef dan restoran lokal.
Aktivitas perusahaan ini sempat menurun sejak 2023, diikuti oleh minimnya laporan keuangan tahunan yang tersedia untuk publik.
Meski perusahaannya di Australia ditutup, Chef Arnold tetap aktif dalam industri kuliner di Indonesia, baik sebagai juri MasterChef Indonesia maupun sebagai entrepreneur.
Beberapa bisnis kuliner miliknya di Jakarta, Bali, dan Surabaya diketahui masih beroperasi normal, termasuk Mangkokku dan Bebini Gelato.
Pakar manajemen bisnis dari University of Sydney, Prof. Elaine Roberts, dalam wawancaranya dengan The Sydney Herald, menyebut bahwa “Likuidasi sukarela bukan selalu berarti kegagalan usaha, namun bisa menjadi strategi untuk mengalihkan aset dan energi ke pasar yang lebih potensial.”
Ia menilai, pergeseran strategi ke pasar Asia bisa menjadi langkah realistis bagi pengusaha kuliner pasca-pandemi.
Kabar ini tentu mengejutkan banyak penggemar Chef Arnold, mengingat citranya sebagai sosok koki sukses dan inspiratif.
Namun, tidak sedikit pula yang memaklumi bahwa dunia bisnis, terutama di sektor F&B, sangat dinamis dan penuh tantangan.
Untuk saat ini, publik masih menantikan klarifikasi resmi dari Chef Arnold.
Sementara itu, proses likuidasi ArnoldPo Corporation diperkirakan rampung dalam beberapa bulan ke depan, tergantung hasil audit dan penyelesaian aset yang tersisa. (*)