Udang Beku Jadi Primadona. Sepanjang tahun 2024, nilai ekspor produk perikanan ke Jepang telah mencapai Rp 8,6 triliun (sekitar 530,88 juta USD). Komoditas yang mendominasi tren positif ini adalah udang, ikan beku, krustasea, dan telur ikan.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengambil langkah strategis dengan memperkenalkan produk laut unggulan Indonesia dalam ajang The 27th Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) 2025 di Tokyo. Pameran yang berlangsung dari 20-22 Agustus 2025 ini menjadi jembatan untuk memperluas pasar sekaligus mempererat hubungan perdagangan antara kedua negara.
Paviliun Indonesia Pikat Pengunjung
Paviliun Indonesia di JISTE 2025 merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk KBRI Tokyo, Kementerian Perdagangan, BNI Tokyo, BRI, Garuda Indonesia, dan ASEAN Japan Center. Atase Perdagangan KBRI Tokyo, Merry Astrid Indriasari, mengungkapkan bahwa Indonesia memproduksi lebih dari enam juta ton hasil perikanan setiap tahun.
“Produk-produk perikanan dan kelautan ini telah memenuhi sistem ketelusuran (traceability) serta praktik perikanan berkelanjutan, yang sejalan dengan standar internasional dan tuntutan pasar Jepang yang sangat mengutamakan kualitas dan keamanan pangan,” jelas Merry.
Di pameran ini, Paviliun Indonesia menampilkan beragam produk perikanan terbaik, mulai dari tuna, udang, rumput laut, hingga produk olahan bernilai tambah. Sebanyak 17 pelaku usaha binaan Kementerian Perdagangan dan BNI Xpora turut serta, menawarkan berbagai produk seperti tuna filet segar atau beku, gurita, ikan layur, kepiting, dan bulu babi.
Selain Indonesia, JISTE 2025 juga diikuti oleh lebih dari 600 perusahaan dari berbagai negara, seperti India, Norwegia, Cina, Korea Selatan, dan Filipina. Kehadiran Indonesia di pameran ini diharapkan dapat membuka peluang transaksi baru dan memperkuat posisi Indonesia di pasar perikanan global. (*)