TOPMEDIA — Anggota DPR RI Komisi VIII dari Fraksi Partai Golkar, Atalia Praratya, resmi mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Gugatan tersebut telah terdaftar di Pengadilan Agama (PA) Bandung dan sidang perdana dijadwalkan berlangsung pada Rabu (17/12/2025).
Kepastian gugatan cerai itu dibenarkan Panitera PA Bandung, Dede Supriadi. Ia menyebut Atalia mengajukan gugatan melalui kuasa hukumnya dan perkara telah teregistrasi secara resmi.
“Gugatannya sudah didaftarkan. Sidang perdana diagendakan minggu ini,” kata Dede saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).
Namun demikian, pihak pengadilan belum bersedia mengungkap detail perkara, termasuk alasan perceraian. Menurut Dede, substansi gugatan belum dapat disampaikan ke publik karena proses persidangan masih berjalan.
Perceraian ini mengejutkan publik, mengingat Ridwan Kamil dan Atalia Praratya selama ini dikenal sebagai pasangan harmonis dan kerap menjadi panutan keluarga, khususnya di kalangan masyarakat Jawa Barat.
Gugatan cerai tersebut juga muncul di tengah sorotan publik terhadap Ridwan Kamil, menyusul pengakuan selebgram Lisa Mariana yang sempat mengklaim memiliki anak dari RK.
Klaim tersebut telah dibantah melalui hasil tes DNA yang difasilitasi Bareskrim Mabes Polri, yang menyatakan anak tersebut tidak identik dengan Ridwan Kamil. Meski demikian, kabar perceraian pasangan ini tetap menyisakan rasa kecewa di tengah masyarakat.
Berikut ini perjalanan cinta pasangan ini yang disarikan dari Merdeka.com
Kisah Cinta yang Panjang
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya telah membina rumah tangga selama 29 tahun. Keduanya menikah pada 7 Desember 1996 di Bandung, setelah menjalin hubungan sekitar dua tahun.
Pertemuan pertama mereka terjadi pada 1994 di sebuah pameran di Bandung. Saat itu, Ridwan Kamil masih berstatus mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia mengaku langsung tertarik pada sosok Atalia, meski harus bersaing dengan banyak pria lain dari berbagai latar belakang.
Alih-alih bersaing secara frontal, Ridwan Kamil memilih pendekatan berbeda. Ia membangun kedekatan dengan ibu Atalia. Ia kerap berbincang dengan sangat calon mertua di dapur sambil memasak, hingga akhirnya pelan namun pasti sang mahasiswa mendapatkan kepercayaan dan restu dari keluarga si cewek tambatan hati. Strategi itu pun berbuah manis hingga membawa keduanya ke pelaminan.
Kisah perjuangan Ridwan Kamil memenangkan hati Atalia ini bahkan diabadikan dalam novel “Laki-laki ke-42” yang ditulis dari sudut pandang Atalia.
Dari pernikahan keduanya, pasangan RK dan Bu Cinta -sebagaimana panggilan sayang RK untuk Atalia– dikaruniai dua anak. Yakni, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) dan Camillia Laetitia Azzahra (Zara).
Eril meninggal dunia pada 2022 lalu setelah mengalami kecelakaan di Sungai Aare, Swiss. Peristiwa ini sempat mengguncang publik dan memperlihatkan kekuatan cinta keduanya dalam menghadapi duka.
Karier dan Dukungan
Sebelum bertemu Atalia, Ridwan Kamil mengaku sempat mengalami patah hati mendalam setelah mengetahui mantan kekasihnya yang dulu menikah dengan pria lain sepulangnya berkuliah di Singapura.
Pengalaman tersebut, menurut pengakuannya, membentuk karakter dan membuatnya lebih menghargai makna cinta sejati.
Seiring waktu, Atalia bahkan tidak hanya mendampingi Ridwan Kamil dalam perjalanan kariernya sebagai seorang arsitek, wali kota, hingga gubernur, tetapi juga menapaki jalan politiknya sendiri.
Pada Oktober 2024, Atalia dilantik sebagai anggota DPR RI dan bertugas di Komisi VIII yang membidangi urusan keagamaan, sosial, kebencanaan, perempuan, dan anak.
Ia menamai program kerjanya sebagai “Sekoper Cinta” (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita), yang tentu berasal dari panggilan sayang RK terhadapnya: Cinta atau Si Cinta.
Ridwan Kamil memang kerap menyatakan dukungan penuh terhadap karier politik istrinya. Meski masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir, keduanya masih sering terlihat bersama dalam berbagai kegiatan resmi dan sosial.
Kini, perjalanan panjang rumah tangga yang telah terjalin hampir tiga dekade itu berada di persimpangan. Publik pun menanti jalannya sidang perdana di Pengadilan Agama Bandung, sembari berharap proses hukum berjalan dengan baik dan penuh kehormatan bagi kedua belah pihak yang pernah menjadi panutan. (*)
