TOPMEDIA – Pernahkah kamu melihat spesifikasi HP baru, terutama di segmen entry-level atau menengah, dan menemukan nama chipset UNISOC? Mungkin nama ini terasa kurang familiar jika dibandingkan dengan dominasi Qualcomm Snapdragon atau MediaTek. Tapi jangan salah, UNISOC kini bukan lagi pemain pinggiran. Perusahaan teknologi asal Tiongkok ini semakin gencar menghadirkan prosesor andal yang menjadi otak bagi banyak smartphone populer dari merek seperti Infinix, realme, hingga Samsung. Lantas, apa sebenarnya chipset UNISOC itu, apa saja keunggulannya, dan kenapa ia begitu diminati di pasar saat ini?
UNISOC sebelumnya dikenal sebagai Spreadtrum Communications adalah perusahaan semikonduktor yang fokus merancang System-on-Chip (SoC) untuk perangkat seluler. Mereka telah berinvestasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan, yang kini membuahkan hasil berupa seri chipset Tiger (seri T) yang semakin kompetitif, bahkan sudah menyentuh segmen 5G. UNISOC memiliki visi untuk menyediakan solusi prosesor yang efisien dan berdaya saing tinggi, terutama bagi pasar smartphone dengan harga terjangkau. Kehadirannya memberikan opsi segar bagi produsen ponsel yang ingin menekan biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas performa yang dibutuhkan pengguna harian.
UNISOC tidak hanya menawarkan harga yang lebih murah mereka juga menyematkan berbagai teknologi dan fitur yang relevan dengan kebutuhan pengguna modern. Salah satu keunggulan utamanya terletak pada efisiensi daya. Banyak seri chipset Tiger yang menggunakan teknologi fabrikasi 12nm atau 6nm yang cukup baik, sehingga mampu menjaga konsumsi baterai tetap rendah untuk penggunaan sehari-hari seperti media sosial dan browsing, menjadikannya pilihan ideal untuk ponsel berdaya tahan lama.
Selain itu, UNISOC juga agresif dalam mengintegrasikan fitur konektivitas terbaru. Beberapa seri terbarunya, seperti UNISOC Tiger T760 atau T8300 yang dirilis untuk kelas menengah, sudah mendukung penuh jaringan 5G. Hal ini memastikan bahwa ponsel dengan chipset UNISOC tetap future-proof dan mampu menyajikan kecepatan internet tinggi. Dari segi multimedia, chipset kelas menengah mereka sudah mampu mendukung kamera dengan resolusi tinggi (hingga 108MP) dan kualitas layar refresh rate yang mulus, sesuatu yang dulu hanya ditemukan pada chipset kelas atas.
Selama ini, chipset UNISOC sering dicap hanya untuk kelas entry-level dengan performa minimal. Namun, fakta di lapangan menunjukkan perkembangan yang pesat. Seri Tiger T618 dan penerusnya, misalnya, telah membuktikan bahwa mereka mampu memberikan performa gaming yang layak untuk game-game kasual hingga menengah, seringkali setara atau bahkan melampaui performa pesaingnya di kelas harga yang sama. Di segmen paling terjangkau, seperti seri SC9863A atau T606, UNISOC menjadi pilihan utama karena menawarkan keseimbangan performa yang solid untuk kebutuhan dasar harian, jauh lebih baik dibandingkan prosesor lama di rentang harga serupa.
Meski demikian, sebagai pemain yang relatif baru, UNISOC menghadapi tantangan dalam hal optimasi perangkat lunak dan kesadaran merek yang masih kalah dibanding kompetitor raksasa. Namun, dengan semakin banyaknya pabrikan besar yang mempercayakan produknya pada UNISOC, seperti terlihat pada HP-HP rilisan tahun 2025, chipset ini jelas berada di jalur yang tepat untuk menjadi kekuatan dominan di segmen pasar smartphone yang sensitif terhadap harga dan mementingkan efisiensi. Jadi, lain kali kamu melihat nama UNISOC, jangan ragu untuk melihat lebih dekat spesifikasi yang ditawarkannya, karena di balik nama itu terdapat teknologi yang semakin mumpuni.
(Respatih)





 
							














