TOPMEDIA-Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemulihan bangunan cagar budaya yang terdampak kerusuhan di kawasan Polsek Tegalsari.
Upaya ini bukan hanya soal menjaga warisan sejarah, tetapi juga membuka peluang baru bagi perkembangan gaya hidup urban dan potensi bisnis kreatif di Kota Pahlawan.
Eri menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah menggandeng tim ahli cagar budaya untuk memastikan proses restorasi berjalan sesuai kaidah pelestarian.
Bagian bunker yang terdaftar sebagai cagar budaya akan dipertahankan bentuk aslinya, sementara bangunan lain di sekitarnya akan dikembangkan berdasarkan rekomendasi tim ahli.
“Cagar budaya harus dipertahankan. Untuk bagian lain yang tidak masuk daftar, kami akan menyesuaikan dengan arahan tim cagar budaya,” ujar Eri, Jumat (5/9/2025).
Menurutnya, kawasan ini memiliki nilai historis sebagai situs perjuangan yang dapat dihidupkan kembali menjadi ruang publik bernilai tinggi.
Dengan sentuhan tepat, area tersebut bisa menjadi destinasi baru yang mendukung pertumbuhan sektor wisata, kuliner, hingga ekonomi kreatif.
“Yang di depan itu bukan sekadar bangunan, tetapi situs perjuangan yang juga punya nilai historis,” tambahnya.
Bagi kalangan entrepreneur, pemulihan cagar budaya bukan sekadar proyek konservasi, melainkan peluang kolaborasi.
Ruang-ruang bersejarah yang ditata ulang bisa menjadi magnet untuk kafe tematik, galeri seni, hingga pusat komunitas yang menghadirkan pengalaman lifestyle modern dengan sentuhan heritage.
Eri menegaskan, setiap langkah akan dilakukan secara hati-hati dengan melibatkan pihak kepolisian dan tim ahli cagar budaya sebagai mitra utama.
“Kami akan terus berkoordinasi untuk menemukan konsep terbaik,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Surabaya bukan hanya menjaga memori perjuangan masa lalu, tetapi juga menyiapkan ruang hidup baru yang memadukan sejarah, gaya hidup, dan peluang bisnis berkelanjutan.
